Latest News

Tanggapan Serta Ocehan Sebagian Umat atas Demo Anti-Asyura Syi'ah

Demo Anti Asyura Syi'ah
PERISTIWA, Seorang kawan menyampaikan cerita. Saya dengarnya langsung istighfar. Saya tak menyangka bahwa bersorban dan berabju putih sambil teriak Allahu Akbar dan mengaku umat Islam itu ternyata hanya tampilan saja. Mereka ini hanya mengatasnamakan umat Islam.
 
Anehnya yang didemo itu umat Islam mazhab Syiah yang sedang mengenang wafat Imam Husain yang dibantai di Karbala oleh pasukan Yazid bin Muawiyah, penguasa Dinasti Umayyah, pada 10 Muharam 61 Hijriah. Peristiwa ini kemudian disebut Asyura.

Asyura sendiri di Indonesia telah menjadi budaya Nusantara. Setiap 10 Muharram, umat Islam Indonesia sering buat bubur asyura. Ada perayaan Tabot di Bengkulu, Hoyak Tabuik Husen di Padang Pariaman, dan Kanji Asyura dan tarian Saman di Aceh. Di Tatar Sunda ada keyakinan urang Sunda bahwa pada 10 Muharram dilarang untuk melakukan hajatan atau perayaan bahagia. Kalau melakukan akan kena bencana. Di Yogyakarta setiap malam 10 Muharram, masyarakat  mengadakan malam renungan dengan menyepi dan memadamkan lampu. 

Saya kira itu semua bentuk keprihatinan atas tragedi kemanusiaan yang dibingaki dengan aneka bentuk oleh leluhurnya. Bukankah banyak para penyebar Islam dari Tanah Persia, India, dan Arab Saudi yang ikut menyebarkan Islam. Tentu dalam hal ini ada proses untuk membaurkan dakam budaya lokal sehingga menjadi budaya tersendiri. Yang disebutkan di atas adalah wujud aktual dari Islam yang bercampur budaya. 

Kini di Indonesia dengan adanya organisasi Islam yang mencintai Ahlulbait Rasulullah saw mengenang syahid Imam Husain, cucu Rasulullah saw, menjadi lebih tampak nuansa Timur Tengahnya. Ada pembacaan kisah pembantaian cucu Rasulullah saw di Karbala, ada shalawat, nasyid, dan doa-doa. Seperti yang dilakukan IJABI dan ABI di berbagai tempat. Meski bersifat tradisi, tetapi nuansa keagamaannya sangat kental: ada pembacaan quran, shalawat, ceramah, dan doa.

Anehnya acara Asyura tersebut di demo dan dianggap sesat. Di Bandung ada spanduk yang mengatasnamakan umat Islam menolaknya. Saya hanya senyum melihatnya. Saya tahu pasti bahwa itu hanya klaim. Yang jelas umat Islam itu tak akan menolak Asyura. Apalagi ini dalam rangka mengenang cucu Rasulullah saw. 

Nah, kawan saya hadir dalam acara Asyura denagr cerita dari seorang polisi yang menghadang pendemo. Seorang polisi saat berhadapan dengan pendemo anti Asyura di Jakarta.
 
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, mari kita serbu dan bubarkan acara orang Syi’ah”… Terus kata Pak Polisi, “kalian tidak tau malu, teriak teriak Allahu Akbar, tapi mulut kalian bau alkohol, selangkah lagi maju ke depan, kalian ditembak di tempat!!!…” 

Juga ada cerita, petugas keamanan, seorang POM AL yang beragama Nasrani berkata,” Saya seorang kristen pun yakin, kebenaran berada di dalam gedung ini, bukan berada di luar sana yang sedang berdemo”.

  • Komen yuk!!, jangan lupa centang "Also post on Facebook" :)
  • BERITA TERKINI Designed by Templateism.com Copyright © 2014

    Theme images by Bim. Powered by Blogger.