Selat Hormuz
TEHRAN - Kepala Staf Angkatan
Bersenjata Gabungan Iran, mengatakan negaranya akan menutup Selat Hormuz
jika terancam. Mayor Jenderal Hassan Firuzabadi mengatakan, rencana
menutup selat Hormuz yang strategis tersebut hanya akan dilaksanakan
jika keamanan Iran terancam.
"Kami mempunyai rencana untuk menutup selat Hormuz, karena sebagai anggota militer harus mempunyai rencana untuk segala kemungkinan," kata Firuzabadi pada Jumat pada sela-sela konnferensi di Tehran.
Dewan legislasi Iran juga mengatakan, Republik Islam tersebut akan menutup selat strategis di Teluk Persia itu jika sanksi negara-negara barat terhadap Iran ditingkatkan. "Jika kami benar-benar dikenai sanksi, kami tidak akan membiarkan satu tetes minyak pun melewati Selat Hormuz," kata Ketua Komisi Ekonomi Majelis Iran Arsalan Fathipour.
Beberapa pejabat pemerintahan dan militer Iran telah mengumandangkan ancaman tersebut dengan berbagai cara, terutama tentang menutup Selat Hormuz. Jika sanksi negara-negara barat terhadap aktivitas pengolahan nuklir Iran menghalangi ekspor Iran dan menggangu kepentingan Iran.
Pada Januari, para menteri dari negara-negara Uni Eropa menyetujui sanksi baru terhadap Pemerintah Iran. Sehingga menghalangi negara-negara anggota mereka membeli minyak mentah Iran.
Sanksi tersebut mulai berlaku pada Ahad. Selain itu, Amerika Serikat pada Juni memberlakukan sejumlah sanksi baru yang ditujukan kepada institusi finansial dari setiap negara yang membeli minyak Iran. Akan tetapi, sanksi tersebut tidak berlaku terhadap 20 ekonomi dalam periode 180 hari.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/07/07/m6spv7-iran-tutup-selat-hormuz
"Kami mempunyai rencana untuk menutup selat Hormuz, karena sebagai anggota militer harus mempunyai rencana untuk segala kemungkinan," kata Firuzabadi pada Jumat pada sela-sela konnferensi di Tehran.
Dewan legislasi Iran juga mengatakan, Republik Islam tersebut akan menutup selat strategis di Teluk Persia itu jika sanksi negara-negara barat terhadap Iran ditingkatkan. "Jika kami benar-benar dikenai sanksi, kami tidak akan membiarkan satu tetes minyak pun melewati Selat Hormuz," kata Ketua Komisi Ekonomi Majelis Iran Arsalan Fathipour.
Beberapa pejabat pemerintahan dan militer Iran telah mengumandangkan ancaman tersebut dengan berbagai cara, terutama tentang menutup Selat Hormuz. Jika sanksi negara-negara barat terhadap aktivitas pengolahan nuklir Iran menghalangi ekspor Iran dan menggangu kepentingan Iran.
Pada Januari, para menteri dari negara-negara Uni Eropa menyetujui sanksi baru terhadap Pemerintah Iran. Sehingga menghalangi negara-negara anggota mereka membeli minyak mentah Iran.
Sanksi tersebut mulai berlaku pada Ahad. Selain itu, Amerika Serikat pada Juni memberlakukan sejumlah sanksi baru yang ditujukan kepada institusi finansial dari setiap negara yang membeli minyak Iran. Akan tetapi, sanksi tersebut tidak berlaku terhadap 20 ekonomi dalam periode 180 hari.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/07/07/m6spv7-iran-tutup-selat-hormuz