ANEH UNIK, Para ilmuwan kini tengah mengembangkan “Organ manusia dalam chip”
yang meniru jaringan sel hidup, dan diharapkan suatu hari nanti dapat
mengurangi ketergantungan ilmu alam pada uji coba binatang.
Institut
Rekayasa Biologi Wyss di Universitas Harvard, Amerika Serikat, adalah
lembaga yang sedang mengerjakan proyek ‘microchip’- sebuah alat yang
didesain untuk meniru fungsi organ manusia –tersebut.
Direktur
Institut, Dr. Donald Ingber, yang mengunjungi Universitas Melbourne
untuk kuliah umum, mengatakan, tujuan sebenarnya dari pengembangan alat
super-mini tersebut adalah untuk mereplikasi tubuh manusia ke dalam
sebuah ‘chip’.
“Jadi anda bisa mengetes obat baru di atas garis
kecil pada ‘chip’, dicerna, lalu masuk ke sistem vaskular, bergerak
menuju hati, dihancurkan, masuk ke usus, dan dibuang. Anda akan lihat,
apakah anda punya racun di bagian hati dan lalu memutuskan apakah
kondisi itu mempengaruhi tulang sumsum,” ujarnya kepada ABC.
Ia menambahkan, saat ini institusinya tengah bekerja menciptakan 15 organ berbeda yang akan dipasang pada ‘chip’ itu.
Dr.
Donald menjelaskan, ‘chip’ yang tengah diteliti ini tidak menjiplak
“Struktur level organ yang lengkap”, namun justru "Potongan kecil organ
yang nantinya memiliki semua fungsi."
“Kami menggunakan teknik
pengolahan ‘microchip’ untuk membuat saluran berongga yang kecil,
seperti terowongan, yang punya membran tipis di sepanjang badan. Kami
juga punya cara agar mereka bernafas dengan membuat penyedotan di dalam
saluran berongga tersebut, semuanya dari bahan yang fleksibel dan
kesimpulan kami – alat ini seperti versi tiga dimensi dari organ
manusia,” jelas sang Direktur.
Ia menceritakan, tim penelitiannya
sudah membuat kemajuan dengan mereplikasi paru-paru, hati, saluran
pembuangan atau rektum, mata dan jantung.
“Kami masuk dalam tahap
menghubungkan semua organ itu dan mengisi rongganya dengan cairan yang
membawa oksigen dan nutrisi. Kami juga bisa menghubungkan aliran cairan
itu dari satu ‘chip’ ke ‘chip’ lainnya,” imbuhnya.
Dokter Donald
optimistis, teknologi ini dapat menimbulkan dampak besar pada uji coba
obat-obatan, kosmetik dan zat kimia lainnya.
“Idenya adalah kita
mengurangi uji coba pada binatang dengan setidaknya mengganti satu jenis
hewan pada satu uji coba,” tuturnya.
Dr. Donald mengutarakan, industri farmasi sangat mendukung penelitian ini.
“Perusahaan
obat ingin punya instrumen yang memungkinkan mereka untuk hanya
memasang dan mengaktifkan organ pada ‘chip’ layaknya mesin DVD,”
ujarnya. (src:tribunnews.com)