Pertemuan tersebut dalam
rangka menguatkan hubungan antara umat Islam dengan saudara kandung
mereka, umat Nashrani. Pendeta Shafwat Al-Bayadhi, Ketua Kelompok Injil
mengucapkan terima kasih kepada presiden baru yang dalam pidato
perdananya menyejukkan semua warga negara Mesir, termasuk
pernyataan-pernyataan spontan -tanpa melihat teks-.
Dia menjelaskan bahwa pesan
yang disampaikan presiden yang di antaranya adalah membentuk negara
demokrasi modern berdasarkan konstitusi merupakan pesan yang melegakan
semua warga Mesir. Sekarang inilah waktunya umat Islam dan umat Nashrani
berhimpun.
Sementara itu, Dr. Yasir Ali,
jubir presiden menyatakan bahwa Presiden sangat bergembira dengan
pertemuan tersebut dan beliau menegaskan akan terus menjalin komunikasi
dan hubungan dengan mereka.
“Presiden mengaskan dalam
pertemuan tersebut bahwa kesatuan nasional menjadi tujuan utama dan
prioritas dalam program beliau. Karena beliau mengangkat tema dalam
kampanyenya, terutama dalam putaran kedua; ‘Kekuatan kita berada pada
kesatuan kita’. Beliau mengetahui betul jargon tersebut. Dan sekarang
ini saatnya merangkul semua komponen rakyat Mesir. Peristiwa-peristiwa
yang terjadi sebelumnya -kerusuhan, ledakan bom dan lainnya- adalah
dalam rangka mencerai-beraikan rakyat Mesir, terutama antara umat Islam
dan umat Nashrani. [io]
Sumber : http://al-ikhwan.net/?p=541