Ramin Mehmanparast, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran
"Ada tangan di lapanganyang bekerja untuk menciptakan ketidakstabilan dan ketidakamanan di Suriah dengan tujuan merugikan front perlawanan Islam di wilayah tersebut dan menciptakan tempat yang aman bagi rezim Zionis [Israel]," kata Mehmanparast dalam sebuah wawancara dengan Fars News Agency pada Jumat (29/6/12).
Karena itu, dia menambahkan bahwa negara-negara regional harus sensitif tentang keamanan dan stabilitas Timur Tengah dan menggagalkan setiap plot untuk campur tangan asing melalui kerjasama dan koordinasi.
"Kita tidak harus membiarkan suasana yang akan dibuat di negara transregional manapun [yang akan dapat] mengganggu perdamaian di kawasan dengan langkah-langkah ruam seperti campur tangan militer," kata Mehmanparast.
Pada tanggal 22 Juni harian The Guardian melaporkan pada situsnya bahwa rezim Saudi berencana untuk membayar gaji para anggota Tentara Suriah Bebas di tengah serangan teroris yang berkelanjutan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di dalam wilayah Suriah.
Plot, yang bertujuan untuk mendorong "pembelotan massal dari tekanan militer dan meningkatnya penentangan terhadap pemerintah Damaskus," telah dibahas antara pejabat dari Riyadh dan Washington, serta perwakilan dari sejumlah negara Arab lainnya.
Hanya dua hari kemudian, sebuah berita alternatif weblog, NSNBC, melaporkan bahwa Suriah telah menangkap lebih dari 40 warga negara Jerman karena berusaha menyelundupkan senjata ke negara itu.
"Masalah satu satunya dimana negara-negara transregional tidak pernah peduli tentang keamanan Timur Tengah dan wilayah karena mereka hanya mengejar kepentingan mereka sendiri," kata Mehmanparast.
Suriah telah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011. Kekerasan telah merenggut nyawa banyak orang, termasuk pasukan keamanan.
Barat dan oposisi Suriah menuduh pemerintah membunuh demonstran, tetapi Damaskus menyalahkan 'penjahat, sabotase, dan kelompok teroris bersenjata' atas kerusuhan, menyatakan bahwa semua itu diatur dari luar negeri. [IT/r]
Sumber : http://www.islamtimes.org/vdchzmnz623nqxd.yrt2.html