TOKOH, Sebagai warga negara Indonesia, turut prihatin dengan polemik yang sedang berlangsung saat ini, khususnya di daerah Jakarta, dimana seorang pemimpin di demo bukan atas kesalahan dalam kepemimpinannya tapi hanya karena Agamanya, memang dalam Islam kita dihimbau untuk tidak mengangkat non muslim jadi pemimpin tapi kita juga harus mampu menjaga sikap dalam menentang apa yang sudah terjadi, jika kita melihat proses terakngkatnya Ahok jadi pemimpin, bukan murni kesalahannya wong yang mengangkat beliau adalah rakyat bukan dia sendiri, jadi jika kita menentang beliau maka sama saja menentang suara rakyat yang memilihnya.
Saran dari saya yang bodoh ini cukup simpel aja, biarkan dulu beliau memimpin Jakarta sampai periodenya berakhir, beliau juga tak melakukan hal yang menentang Islam, beliau hanya fokus menjalankan programnya dalam mengatur rakyat, memperjuangkan kesejahteraan rakyat, selama tidak ada ke dzoliman mengapa tidak kita biarkan dulu? jika kita merasa tidak mengindahkan perintah Agama maka cukup katakan dalam hati, bahwa dalam iman, saya tidak mengakui dia jadi pemimpin, simpel aja kok,!
Terpilihnya Ahok jadi pemimpin Gubernur Jakarta yang mayoritas Islam tak lepas dari minimnya prestasi pemimpin-pemimpin yang selama ini memimpin Jakarta, keputusan rakyat karena rakyat menaruh harapan dan mempercayakan Jakarta kepada Ahok meski mereka tahu bahwa Ahok itu non muslim. bukan berarti tak ada pemimpin yang berprestasi dari kalangan muslim hanya saja saat ini yang paling menonjol dan terbukti memimpin adalah Ahok, maka kita sebagai muslim harus berbesar hati menerima.