Presiden AS Barack Obama
BERITA TERKINI, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama tidak bereaksi mengenai film Innocence of Muslims
yang memicu kerusuhan di negara-negara Islam. Alih-alih menyinggung
tentang film tersebut, dia bahkan memerintahkan peningkatan pos-pos
kedutaan AS diseluruh dunia.
Saat kampanye di Las Vegas, Nevada, dia mengatakan tewasnya Duta Besar John Christopher Stevens di Beghazi, Libya, adalah perbuatan memalukan. Dia bersumpah akan menyeret pelaku kerusuhan ke pengadilan.
"Tidak ada tindakan kekerasan yang mengguncang tekad AS," kata Obama, seperti dikutip Aljazeera, Kamis (13/9). Kantor berita Reuters melansir, pemerintahan AS meyakini serangan di Beghazi adalah terencana, dan bukan didasari atas ketersinggungan umat muslim terhadap film yang menghina Nabi Muhammad tersebut.
Kata mereka, keterlibatan kelompok jaringan Al-Qaidah bernama Anshar al-Syariah dan afiliasi di Afrika Utara berada di balik rencana itu.
Aksi protes umat muslim terhadap film yang menghina Nabi Muhammad itu terus terjadi. Di Mesir kerusuhan mulai mereda sehari, namun aksi protes di depan kedutaan AS kembali terjadi. Aksi protes yang berujung pada penyerangan terhadap kedutaan AS juga dilakukan masyarakat muslim di Yaman dan Tunisia. Para demonstran terlihat membakar bendera Amerika, serta melempari kedutaan besar dengan apapun yang tampak di jalanan.
Sedangkan Pemerintah Afganistan dan Indonesia memblokir akses laman Youtube untuk mencegah merebaknya video berdurasi 13 menit thriller dari film tersebut.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/13/maal2v-tewasnya-dubes-as-obama-janji-pengadilankan-pelaku
Saat kampanye di Las Vegas, Nevada, dia mengatakan tewasnya Duta Besar John Christopher Stevens di Beghazi, Libya, adalah perbuatan memalukan. Dia bersumpah akan menyeret pelaku kerusuhan ke pengadilan.
"Tidak ada tindakan kekerasan yang mengguncang tekad AS," kata Obama, seperti dikutip Aljazeera, Kamis (13/9). Kantor berita Reuters melansir, pemerintahan AS meyakini serangan di Beghazi adalah terencana, dan bukan didasari atas ketersinggungan umat muslim terhadap film yang menghina Nabi Muhammad tersebut.
Kata mereka, keterlibatan kelompok jaringan Al-Qaidah bernama Anshar al-Syariah dan afiliasi di Afrika Utara berada di balik rencana itu.
Aksi protes umat muslim terhadap film yang menghina Nabi Muhammad itu terus terjadi. Di Mesir kerusuhan mulai mereda sehari, namun aksi protes di depan kedutaan AS kembali terjadi. Aksi protes yang berujung pada penyerangan terhadap kedutaan AS juga dilakukan masyarakat muslim di Yaman dan Tunisia. Para demonstran terlihat membakar bendera Amerika, serta melempari kedutaan besar dengan apapun yang tampak di jalanan.
Sedangkan Pemerintah Afganistan dan Indonesia memblokir akses laman Youtube untuk mencegah merebaknya video berdurasi 13 menit thriller dari film tersebut.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/13/maal2v-tewasnya-dubes-as-obama-janji-pengadilankan-pelaku