BERITA TERKINI, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Rabu (3/9/2014), mengancam akan menggulingkan Presiden Rusia Vladimir Putin karena mendukung rezim Suriah dan bersumpah akan membebaskan kawasan bergolak Kaukasus Utara dari cengkeraman Moskwa.
Kantor
Kejaksaan Agung Rusia menuntut agar akses ke video ancaman yang
diunggah ke situs YouTube pada Selasa (2/9/2014) diblokir.
"Ini
adalah pesan untuk Anda, Vladimir Putin, ini adalah jet-jet yang kau
kirim untuk Bashar. Kami akan mengirimkannya untukmu, ingat itu," kata
salah seorang anggota ISIS dalam bahasa Arab yang dilengkapi teks terjemahan bahasa Rusia.
"Kami akan membebaskan Chechnya dan seluruh Kaukasus, insya Allah. ISIS akan dan terus berekspansi," lanjut anggota ISIS itu.
"Mahkotamu
sudah nyaris jatuh, dan mahkotamu akan jatuh karena Allah ada di pihak
kami. Kami sudah berada di jalan kami," tambah dia.
Dalam video
yang sama, sejumlah anggota ISIS, beberapa berpakaian tradisional
Muslim, juga melontarkan ancaman untuk Bashar al-Assad dari atas sebuah
pesawat jet. "Ini adalah peralatan Rusia," kata seseorang yang beraksen
kental Rusia pada saat kamera menyorot kabin pesawat jet.
Rusia
melakoni dua kali perang melawan pemberontak Chechnya dalam 20 tahun
terakhir. Pemberontakan Chechnya itu akhirnya memicu konflik di seluruh
wilayah Kaukasus Utara, termasuk Dagestan dan Ingushetia, di mana
serangan terhadap aparat pemerintah kerap terjadi.
Kremlin, yang
perhatiannya selama beberapa bulan terakhir teralihkan oleh krisis
Ukraina, adalah pendukung utama rezim Presiden Bashar al-Assad. Rusia
tak hanya mendukung di ranah diplomatik, tetapi juga memasok senjata
untuk militer Suriah. (src:tribunnews.com)