BERITA TERKINI, Seorang pria kurus tampak sibuk
menata dan merapihkan meja-meja dan kursi. Belum tampak satu pun pembeli
yang duduk disitu. Pria itu lantas menyiapkan beberapa mangkuk dan
mulai meracik menu makanan yang akan dijual.
Pria itu adalah Norman Kamaaru, mantan Brimob Polda Gorontalo
berpangkat Briptu yang mendadak ngetop lantaran video isengnya meniru
gerakan penari India dengan lagu Chaiya Chaiya itu diunggah di youtube.
Setelah ngetop, Norman Kamaaru yang terbiasa hidup dari gaji pas-pasan
sebagai aparat keamanan negara itu akhirnya terlena.
Dipikirnya setelah ngetop, maka ia akan jadi artis tenar yang kaya
raya dan hidup dalam kelimpahan dan kemewahan, bisa punya rumah dan
Apartemen mewah, bisa punya mobil mahal, dikelilingi pula wanita-wanita
cantik bak bidadari yang turun dari sorga.
ini videonya :
Ternyata khayalan dan impian itu hanya mimpi disiang bolong saja,
karena hanyalah pengakuan semu yang ia cari, dan tentunya tak akan
pernah ia temukan dimanapun karena pengakuan diri yang hakiki cuma bisa
datang dari penerimaan terhadap diri sendiri.
Terlena dengan sanjungan dan pujian yang bertubi-tubi, membuat Norman
jadi lupa diri. Ia mengajukan pengunduran diri dari Kepolisian karena
ingin fokus jadi artis. Hidup ini terlalu singkat bila melakukan
kesalahan yang fatal, Mabes Polri pun berang dengan ulah Norman. Maka
pada hari ke enam di penghujung tahun 2011 yang silam, Norman Kamaaru
dipecat dari Kesatuannya sebagai anggota Brimob melalui sidang kode etik
di Polda Gorontalo.
Norman kini sudah terlupakan dan tak pernah dapat tawaran job di
dunia keartisan lagi. Ia pun tak pernah lagi muncul di Televisi. Norman
memang tak lagi seheboh dulu. Ia sudah ditinggalkan. Sangat sulit
baginya saat ini untuk menyundul kembali popularitasnya yang sudah
punah.
Kini Norman mengalami pahit getirnya kehidupan. Lantaran tak laku di
dunia persilatan keartisan dalam negeri, Norman kini jualan bubur untuk
menyambung hidupnya.
Inilah contoh nyata pentas drama kehidupan di dunia yang fana ini.
Menjadi aparat negara bukanlah hal yang mudah. Ada banyak aral dan
rintangan serta perjuangan yang panjang untuk meraihnya. Biaya pun tak
sedikit digelontorkan untuk bisa tembus jadi Polisi. Tapi justru
sebegitu gampangnya Norman melepas tugas negara demi popularitas diri
yang semu.
Sebenarnya aku kasihan juga dengan nasib si Norman ini. Baru
disanjung segitu saja ia sudah terlena. Norman Kamaaru adalah korban
media, konspirasi media massa demi rating yang tinggi dengan
menina-bobokan para pemirsa yang terlena dengan sesuatu yang
jarang-jarang terjadi. Ada Brimob bisa nyanyi dan menari lagu India, wow
sesuatu banget. Maka meledaklah berita di seantero negeri.
Bagaimana tidak, baru meniru joget Chaiya Chaiya saja yang diunggah
ke youtube, diekpos media secara berlebihan, disetting sedemikian rupa
sehingga Norman laris manis bak artis beneran. Hadiah pun datang silih
berganti, ketenaran diraihnya dalam sekejap.
Kapolri pun bangga punya anak buah yang ngetop. Setiap hari muncul di
TV mendampingi Norman. Kemana-mana Norman dikawal sejumlah Kapolda dan
para Jenderal. Ia lantas menjadi jumawa. Norman lupa bahwa mengemban
tugas negara adalah tugas yang mulia.
Padahal suaranya kurang bagus, tampangnya pun pas-pasan saja. Masih
lebih tampan Mawalu yang bengal ini. Norman pun dikejar sejumlah
tayangan acara di televisi untuk menjadi bintang tamu. Di mana ia hadir,
orang-orang berteriak histeris. Tak kurang para Polwan pun sampai
berteriak histeris dan pingsan bergantian setelah si Norman ini joget
Chaiya Chaiya dengan seragam Brimobnya itu diatas panggung dilapangan
Polda Metro Jaya.
Ia diarak pakai mobil baja Barracuda, pakai seragam Brimob,
melambai-lambaikan tangannya dari atas mobil baja itu dengan senyum
bangga. Disamping kiri dan kanannya para petinggi Polri. Semua orang
mengelu-elukannya, semua orang berteriak histeris
Noorrrmaaannn…Kebanggaan pun membuncah dalam dadanya. Ia berdiri tegap
membusungkan dada. Namun semua itu kini tinggal kenangan. Semuanya telah
musnah, semuanya telah hilang lenyap dihembus angin malam yang
mencekam.
Kariernya sudah tumbang. Padahal menjadi Brimob justru masa depannya
lebih terjamin daripada sekedar jadi penyanyi abal-abal. Masa depan
terjamin, sudah pensiun pun masih dibiayai negara. Alangkah indahnya
kalau Norman ini tetap jadi Brimob. Sekali-kali menghibur kaum papa dan
anak Yatim Piatu dengan lagu Chaiya Chaiya. Itu lebih mulia, itu lebih
terhormat, daripada bermimpi jadi artis yang tak pernah kesampaian dalam
hidupnya.
Tentu tak mudah bagi Norman saat ini untuk bangkit kembali, namun ia
harus komitmen terhadap keputusan hidup yang telah ia tempuh. Pria
jantan yang tangguh tak akan pernah menyesali dengan keputusan yang
telah diambil.
Hidup itu pilihan, ya sudah jalani saja. (src:islamtoleran.com)