BERITA TERKINI, Penuntasan kasus Obor Rakyat adalah salah satu tolok ukur keberhasilan Revolusi Mental di Polri. Sayang, mandeknya penanganan kasus Obor Rakyat menunjukkan Polri belum berubah dan profesional.
Ketua
Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai Jokowi harus
mendesak Polri segera menuntaskan kasus tersebut. Sebab kasus Obor Rakyat masih mangkrak di Polri dan tidak ada tanda-tanda akan dituntaskan.
"Elite
Polri tak terlihat sungguh-sungguh ingin menuntaskan kasus ini.
Padahal, penyidik sudah menetapkan dua tersangka. Presiden Jokowi perlu
mengevaluasi serius Polri," ujar Neta dalam rilisnya di Jakarta, Rabu
(29/10/2014).
Ia menambahkan, Jokowi sebagai pihak yang dirugikan
dalam kasus ini harus menunjukkan tanggungjawab moral yang besar untuk
mendorong penuntasannya, dengan melakukan perubahan besar-besaran di
Polri, mulai dari perubahan kepemimpinan Polri, sikap, perilaku, dan
kinerja kepolisian.
Dalam kasus Obor Rakyat, seharusnya Polri
melakukan penyitaan peralatan kerja, kantor, percetakan, dan lainnya
serta memasang police line agar barang bukti kasus ini tidak hilang atau
dirusak.
Menurut Neta bukan itu saja. Penyidik juga harus
memeriksa semua personil yang terlibat, mulai dari redaksi, desainer,
pracetak, percetakan, terutama pihak yang membiayai tabloid tersebut.
"Kasus ini bukan semata-mata pelanggaran pemilu, lebih dari itu Obor Rakyat sudah menyebarkan isu SARA, memecah belah umat, menyudutkan capres Jokowi, dan menyebar kebencian," tegas Neta.
Jokowi sebagai pihak pelapor harus bersedia diperiksa penyidik. "Penuntasan kasus Obor Rakyat diperlukan agar ada kepastian hukum, terutama dalam kasus penghinaan terhadap Jokowi yang kini menjadi preside," tegas Neta. (src:tribunnews.com)