Zionis Israel
BERITA TERKINI, Seorang tokoh terkemuka Ikhwanul Muslimin
Mesir mengatakan, Israel akan hancur dalam satu dekade karena
kebijakan-kebijakan yang diadopsinya.
Essam al-Erian, wakil ketua sayap politik Ikhwanul Muslimin, Partai Kebebasan dan Keadilan, membuat pernyataan dalam sebuah wawancara. Press TV, Rabu (2/1).
Erian menyatakan bahwa ideologi Zionisme telah berakhir, dan penjajah Palestina itu harus meninggalkan wilayah tersebut dan mengizinkan warga Palestina untuk kembali. "Penjajahan Israel atas wilayah Palestina merupakan hambatan bagi hak kepulangan warga Palestina," tegasnya.
Erian menambahkan, "Siapa pun yang bisa membaca masa depan dapat melihat dengan jelas bahwa proyek tersebut hanya satu dekade atau kurang dari satu dekade lagi akan hancur. Kita yakin rakyat Palestina kemudian dapat kembali ke tanah air mereka."
Pada hari Selasa, Gerakan Non-Blok (GNB) mengecam Israel atas rencana terbaru untuk membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina pendudukan. Pernyataan GNB menggambarkan kebijakan aneksasi oleh Israel sebagai pelanggaran hukum internasional.
Sumber : Republika.online
Essam al-Erian, wakil ketua sayap politik Ikhwanul Muslimin, Partai Kebebasan dan Keadilan, membuat pernyataan dalam sebuah wawancara. Press TV, Rabu (2/1).
Erian menyatakan bahwa ideologi Zionisme telah berakhir, dan penjajah Palestina itu harus meninggalkan wilayah tersebut dan mengizinkan warga Palestina untuk kembali. "Penjajahan Israel atas wilayah Palestina merupakan hambatan bagi hak kepulangan warga Palestina," tegasnya.
Erian menambahkan, "Siapa pun yang bisa membaca masa depan dapat melihat dengan jelas bahwa proyek tersebut hanya satu dekade atau kurang dari satu dekade lagi akan hancur. Kita yakin rakyat Palestina kemudian dapat kembali ke tanah air mereka."
Pada hari Selasa, Gerakan Non-Blok (GNB) mengecam Israel atas rencana terbaru untuk membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina pendudukan. Pernyataan GNB menggambarkan kebijakan aneksasi oleh Israel sebagai pelanggaran hukum internasional.
Sumber : Republika.online