"Mulai saat ini, hubungan (Korea) Utara dengan (Korea) Selatan memasuki perang dan segala masalah yang muncul di antara Utara dan Selatan akan ditangani secara tepat," ujar pernyataan yang dibawa oleh kantor berita Korea Utara, KCNA.
Ketegangan di Semenanjung Korea memang semakin meninggi baru-baru ini. Militer Korea Utara menerapkan status siaga perang dan menggeser sistem rudal jarak jauhnya ke arah pangkalan militer milik Amerika Serikat (AS) di kawasan Pasifik dan Korea Selatan.
Keputusan tegas itu menyusul kenekatan AS menerbangkan pesawat siluman di Semenanjung Korea baru-baru ini. Jong-un mengatakan aksi manuver pesawat Stealth B-52 milik Paman Sam itu adalah aksi konfrontatif.
''Waktunya telah datang menuntaskan perhitungan dengan imperialis AS,'' kata dia, dalam surat pernyataan yang disiarkan KCNA, Jumat (29/3).
Keputusan Jong-un kali ini adalah terkeras sepanjang konfrontasi teranyar antara Korut dan AS belakangan. Beberapa pesawat siluman milik AS mengitari Semenanjung Korea saat Kamis (28/3) malam, waktu setempat.
Sumber: Republika.online