BERITA TERKINI, YERUSALEM -- Kedatangan Presiden Amerika
Serikat, Barack Obama ke Israel, disambut tembakan dua roket yang
diluncurkan dari Jalur Gaza ke Negeri Bintang David tersebut, Kamis
(21/3) waktu setempat.
Magles Shoura al-Muhahddin, kelompok mujahidin yang memiliki hubungan dengan Al-Qaidah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sebuah kelompok yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda, Magles Shoura al-Muhahddin mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut. Dua roket itu mendarat di perbatasan Sderot yang tidak jauh dari Jalur Gaza. Meski tak melukai seorang pun, tapi serangan itu merusak sejumlah bangunan di Sderot.
Magles menyatakan serangan tersebut menandakan mereka tidak bisa dihentikan oleh militer Israel yang sebagian besar didanai Amerika.
Obama berada di Yerusalem, 80 kilometer dari Sderot ketika roket tersebut diluncurkan. Obama menyerahkan semua pilihan kepada Hamas yang mengontrol Gaza dan menolak perdamaian dengan Israel.
"Kami mengutuk pelanggaran terhadap gencatan senjata dan Hamas bertanggungjawab untuk mencegah," ujar Obama, seperti dilansir Reuters, Jumat (22/3).
Sumber: Reoublika.online
Magles Shoura al-Muhahddin, kelompok mujahidin yang memiliki hubungan dengan Al-Qaidah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sebuah kelompok yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda, Magles Shoura al-Muhahddin mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut. Dua roket itu mendarat di perbatasan Sderot yang tidak jauh dari Jalur Gaza. Meski tak melukai seorang pun, tapi serangan itu merusak sejumlah bangunan di Sderot.
Magles menyatakan serangan tersebut menandakan mereka tidak bisa dihentikan oleh militer Israel yang sebagian besar didanai Amerika.
Obama berada di Yerusalem, 80 kilometer dari Sderot ketika roket tersebut diluncurkan. Obama menyerahkan semua pilihan kepada Hamas yang mengontrol Gaza dan menolak perdamaian dengan Israel.
"Kami mengutuk pelanggaran terhadap gencatan senjata dan Hamas bertanggungjawab untuk mencegah," ujar Obama, seperti dilansir Reuters, Jumat (22/3).
Sumber: Reoublika.online