‘’Sesekali para pemimpin rezim Zionis mengancam Iran dengan serangan militer. Mereka harus tahu bahwa jika mereka melakukan kesalahan, Republik Islam Iran akan memusnahkan Tel Aviv dan Haifa,’’ kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (22/3).
Pemimpin yang memiliki peran dalam semua keputusan penting di Iran itu menjelaskan bahwa Israel terlalu kecil untuk disebut musuh, dan Amerika Serikat (AS) adalah pusat permusuhan terhadap republik Islam.
Khamaeni memberikan komentar serangan terhadap Israel dalam pidato memperingati hari pertama tahun kalender baru Persia. Pidatonya di Kota Masyhad dan disiarkan langsung oleh radio pemerintah Iran.
Pernyataan Khamaeni juga diucapkan setelah Israel menyambut jaminan Presiden AS Barack Obama untuk melawan Iran.
‘’Presiden (Obama) secara tegas berkomitmen untuk bertindak melawan program nuklir Iran dan memperkuat militer, kerja sama diplomatik, dan intelijen antara kedua negara,’’ kata Menteri Intelijen Israel yang baru, Yuval Steinitz, Kamis.
Steinitz menambahkan, AS juga memulai pembahasan mengenai perpanjangan bantuan militer ke Israel. Pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (20/3), Obama mengatakan, Washington akan mengadakan pembicaraan untuk memperbarui paket bantuan militer bagi Israel setelah masa berlakunya habis pada tahun 2017 mendatang.
Israel, yang diyakini memiliki senjata nuklir beberapa kali telah mengancam untuk mengambil tindakan militer terhadap Iran jika diplomasi gagal untuk menghentikan program nuklir Iran.
Israel menduga progam nukir itu diperuntukkan sebagai senjata. Tapi Iran membantanya dan mengatakan program nuklirnya untuk tujuan damai.
Sumber: Republika.online