BERITA TERKINI, KEBAYORAN BARU -- Kasus kekerasan terhadap
wartawan kembali terjadi. Adalah wartawan Liputan6.com, Fahrizal Bahri
Lubis menderita luka lebam akibat pengeroyokan dan pemukulan yang diduga
dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Prof. DR Moestopo
(Beragama), Rabu (23/10) malam.
Pengeroyokan itu terjadi hanya sekitar 50 meter dari kampus.
Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin membenarkan kejadian tersebut. Kompol Aswin juga membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan dari Fahri sebagai korban pemukulan.
“Benar tadi malam wartawan dari liputan6.com sudah lapor ke kita,” kata dia kepada Republika, Kamis (24/10).
Aswin menjelaskan, dugaan penganiayaan itu terjadi ketika Fahrizal sedang meliput tawuran yang terjadi antara mahasiswa dengan kelompok pemuda di dekat kampus Moestopo.
Ketika itu, lanjut Aswin, wartawan tersebut diikuti kemudian dikeroyok dan dipaksa menghapus rekaman yang ada di kameranya. Hingga saat ini, kasus dugaan penganiayaan masih dalam proses penyelidikan.
"Kami baru minta keterangan kepada pelapor. Masih dalam pengembangan (kasusnya),” ujar Aswin.
Fahrizal melaporkan pemukulan tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor LP/2105/K/X/2013/PMJ/RESJAKSEL. Fahrizal menderita memar di bagian pelipis kanan.
Tawuran yang terjadi di depan Universitas Moestopo (Beragama) Jalan Hang Lekir I, Jakarta Pusat, Rabu (23/10) malam itu dilakukan oleh dua kelompok yang diduga merupakan konflik lama.
Pengeroyokan itu terjadi hanya sekitar 50 meter dari kampus.
Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin membenarkan kejadian tersebut. Kompol Aswin juga membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan dari Fahri sebagai korban pemukulan.
“Benar tadi malam wartawan dari liputan6.com sudah lapor ke kita,” kata dia kepada Republika, Kamis (24/10).
Aswin menjelaskan, dugaan penganiayaan itu terjadi ketika Fahrizal sedang meliput tawuran yang terjadi antara mahasiswa dengan kelompok pemuda di dekat kampus Moestopo.
Ketika itu, lanjut Aswin, wartawan tersebut diikuti kemudian dikeroyok dan dipaksa menghapus rekaman yang ada di kameranya. Hingga saat ini, kasus dugaan penganiayaan masih dalam proses penyelidikan.
"Kami baru minta keterangan kepada pelapor. Masih dalam pengembangan (kasusnya),” ujar Aswin.
Fahrizal melaporkan pemukulan tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor LP/2105/K/X/2013/PMJ/RESJAKSEL. Fahrizal menderita memar di bagian pelipis kanan.
Tawuran yang terjadi di depan Universitas Moestopo (Beragama) Jalan Hang Lekir I, Jakarta Pusat, Rabu (23/10) malam itu dilakukan oleh dua kelompok yang diduga merupakan konflik lama.
Sumber: Republika Online