ANEH UNIK, Pembedahan untuk mengangkat kedua testis atau pengebirian
secara medis mungkin dilakukan sebagai prosedur pengobatan kanker
prostat. Pengobatan dengan mengurangi atau menghilangi asupan hormon
testosteron baik secara kimia ataupun bedah dilakukan untuk memperlambat
perkembangan kanker. Hilangnya testis yang berarti hilangnya pula
hormon testosteron mengurangi hasrat seksual, obsesi, dan perilaku
seksual.
Namun praktek pengebirian
sudah dilakukan manusia sudah dari jaman dulu. Sejarah pengebirian
terjadi sudah lebih dari 4.000 tahun silam. Catatan yang ada
menyebutkan, pengebirian yang dilakukan dengan sengaja berasal dari Kota
Lagash di Sumeria (Asiria). Mereka yang dikebiri umumnya budak lelaki
yang biasa disebut kasim atau dalam bahasa Inggris eunuch atau
kehilangan kesuburannya (castrated) karena perangkat biologis manusia
untuk kepentingan pembuahan dipotong habis.
Kebiri jaman dahulu kadang kala dilakukan atas dasar alasan keagamaan
atau sosial di budaya tertentu di Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan,
Afrika, dan Asia Timur. Setelah peperangan, pemenang biasanya mengebiri
dengan memotong penis dan testis mayat prajurit yang telah dikalahkan
sebagai tindakan simbolis "merampas" kekuatan dan keperkasaan mereka.
Laki-laki yang dikebiri yang disebut orang kasim, biasanya dipekerjakan
dan diterima pada kelas sosial istimewa dan biasanya menjadi pegawai
birokrasi atau pengurus rumah tanga istana.
Di Tiongkok kuno, pengebirian merupakan salah satu bentuk hukuman
tradisional (hingga Dinasti Sui) dan sarana untuk mendapatkan pekerjaan
di kalangan istana kaisar. Ketika Dinasti Ming berakhir tahun 1644,
tercatat ada 70 ribu orang kasim di istana kaisar.Yang sangat
menyedihkan adalah praktek pengebirian di China kuno yaitu para orang
tua memaksa anaknya untuk melakukan itu demi mendapat uang dan mendapat
pengakuan sebuah "kebanggan" bahwa anaknya menjadi kasim
kekaisaran. Cara pengebirianya pun sangat kejam, saat dikebiri hanya
menggunakan pisau kecil dengan memotong seluruh kemaluannya hingga
testis dengan bayaran enam perak untuk sang tukang kebiri. Lalu
pengobatannya dilakukan dengan cara melumasinya dengan cabe merah dan
membiarkannya selama tiga hari. Jika setelah 3 hari air kencing dapat
mengalir, artinya operasi sesat tersebut sukses. Dan jika tidak, anak
kecil tersebut akan meninggal dengan kesakitan yang menggenaskan.
Sementara di beberapa tempat lain, pengebirian dilakukan karena
kepercayaan terhadap sekte. Seperti para pengikut Sekte Skoptzi dari
Rusia pada abad ke-18. Anggota-anggotanya menganggap pengebirian sebagai
cara untuk menolak dosa-dosa jasmani. Beberapa anggota dari sekte
"Pintu Gerbang Sorga" juga dikebiri, dan tampaknya hal ini dilakukan
dengan suka rela dan dengan alasan-alasan yang sama. Orang-orang Hijra
dari India masih mempraktikkan ritual pengebirian dengan membuang penis
dan buah pelirnya. Sahabat anehdidunia.com kita sangat beruntung hidup
di jaman yang penuh dengan hak asasi manusia so bersyukurlah dengan apa
yang telah kita temui di zaman modern ini.
Sumber: anehdidunia.com