BERITA TERKINI, Akil memang kerap melontarkan pernyataan
mengenai independensi. Pada sebuah kesempatan dia menyatakan, “Selama
lima tahun menjadi hakim di sini, saya bisa menjaga independensi. Kalau
saya bukan orang independen, kalau saya orang yang bisa disetir atau
diintervensi oleh kekuatan-kekuatan lain, tidak mungkin tujuh orang
(hakim) itu pilih saya (menjadi ketua MK). Memangnya mereka bodoh.
Mereka hakim-hakim yang berpengalaman, beberapa guru besar malah.”
Berikut tujuh pernyataan Akil soal perang terhadap korupsi.
1.Pada 5 Juni 2009
Akil melakukan sidang disertasi di Universitas Padjadjaran, Bandung,
Jawa Barat. Disertasi Akil mengenai korupsi dengan judul 'Penerapan
Sistem Pembuktian Terbalik dalam Upaya Berantas Korupsi'.
2.Pada 25 Oktober 2010
Akil menyatakan siap dipilih menjadi jaksa agung. “Kalau ditanya saya
dipilih tentu siap, tapi kalau minta-minta jadi jaksa agung ojo lah,
malu dong,” ujar Akil.
3.Pada 10 Desember 2010
Akil marah saat disentil Refly Harun, pakar hukum tata negara yang
menulis kolom adanya jual beli putusan di Mahkamah Konstitusi di sebuah
media. Saat itu, Akil menyatakan, “Saya atau dia yang masuk penjara”.
4.Pada 12 Maret 2012
Akil mengusulkan hukuman untuk koruptor. “Ini ide saya, dibanding
dihukum mati, lebih baik dikombinasi pemiskinan dan memotong salah satu
jari tangan koruptor saja cukup."
5.Pada 4 Agustus 2013
Akil melalui akun twitternya (@akilmochtar) menegaskan mengenai
independensi hakim. “Independensi hakim adalah harga mati. Walau itu
harus ada risiko.” Kicauan lainnya, “Independen juga bagi pencari
keadilan dalam mengakses keadilan tanpa intervensi apapun.”
6.Pada 13 Agustus 2013
Akil melalui akun twitternya mengomentari penangkapan Kepala SKK
Migas, Rudi Rubiandini. “Quo Vadis SKK Migas? Menyedihkan sekaligus
mempermalukan bangsa.”
7.Pada 13 September 2013
Akil mengatakan, “Kalau saya berbuat sesuatu yang bertentangan dengan
hukum dan kewajiban, saya akan potong leher saya sendiri.” Akil
melontarkan pernyataan itu ketika dituduh terlibat dalam kasus
Pemilukada Banyuasin, Sumatra Selatan
Sumber: Republika Online