BERITA TERKINI, KAIRO -- Pendukung presiden Mesir yang
digulingkan militer, Muhammad Mursi meminta demonstrasi pada Ahad (6/10)
waktu setempat untuk memperingati 40 tahun perang Arab-Israel pada
1973. Permintaan itu diberikan satu hari pasca demonstrasi mematikan
yang menewaskan empat orang.
Aliansi anti-kudeta meminta pendukungnya berkumpul di Tahrir Square Ahad ini untuk memperingati 40 tahun perang. Tahrir Square telah diblokir militer. Konflik itu dikenal sebagai perang Oktober di dunia Arab dan perang Yom Kippur di Israel.
Peristiwa itu diingat dengan bangga oleh tentara Mesir karena melemahkan pertahanan Israel dan akhirnya dapat memulihkan kondisi Semenanjung Sinai melalui perjanjian perdamaian 1979.
Aliansi anti-kudeta meminta pendukungnya berkumpul di Tahrir Square Ahad ini untuk memperingati 40 tahun perang. Tahrir Square telah diblokir militer. Konflik itu dikenal sebagai perang Oktober di dunia Arab dan perang Yom Kippur di Israel.
Peristiwa itu diingat dengan bangga oleh tentara Mesir karena melemahkan pertahanan Israel dan akhirnya dapat memulihkan kondisi Semenanjung Sinai melalui perjanjian perdamaian 1979.
Dalam laporan Aljazirah, demonstrasi pada Jumat lalu yang
menewaskan empat orang dapat menggambarkan bagaimana pasukan keamanan
akan mencegah demonstrasi pada Ahad ini. Pihak berwenang Mesir
mengeluarkan peringatakan kepada siapapun untuk mempertimbangkan
demonstrasi tersebut.
"Kementrian dalam negeri menegaskan tekadnya untuk menghadapi kekerasan dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pendukung Ikhwanul Muslimin," ujar pernyataan itu.
"Kementrian dalam negeri menegaskan tekadnya untuk menghadapi kekerasan dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pendukung Ikhwanul Muslimin," ujar pernyataan itu.
Militer meningkatkan pengawasannya di sekitar Tahrir Square setelah
bentrokan pada Jumat lalu. Namun, aliansi Anti-Kudeta yang terdiri dari
pendukung Mursi tetap meminta pendukungnya turun ke jalan
Sumber: Republika Online