BERITA TERKINI, JAKARTA -- Sidang penetapan Ruhut Sitompul
sebagai Ketua Komisi III sempat memanas. Adu debat terjadi antara fraksi
yang mendukung dan menolak Ruhut. Polemik pertama dimulai ketika
anggota Fraksi PPP di Komisi III, Kurdi Mukri menyatakan sikap ambigu
PDI Perjuangan terhadap Ruhut.
"Ada konstituen saya menanyakan kenapa PDI Perjuangan yang oposisi
malah mendukung Pak Ruhut," kata Kurdi di ruang sidang Komisi III,
Kompleks Parlemen Senayan, Senin (7/10).
Mendengar pertanyaan konstituennya, Kurdi menyatakan bisa jadi sikap
PDI Perjuangan ke Ruhut sebagai dukungan menjerumuskan. "Saya bilang itu
mungkin dukungan untuk menjerumuskan," ujar Kurdi.
Pernyataan Kurdi langsung direspon anggota Komisi III Fraksi PDI
Perjuangan, Trimedya Panjaitan. Dia mempertanyakan apakah pernyataan
Kurdi benar datang dari konstituen atau pendapat pribadi. "Saya harap
apa yang dibicarakan Pak Kurdi itu omongan konstituen. Bukan omongan
pribadi," katanya.
Trimedya lalu menjelaskan sikap fraksinya dalam proses pemilihan
Ruhut sebagai Ketua Komisi III. Menurutnya PDI Perjuangan mendukung
Ruhut karena menghormati kesepakatan yang pernah dibuat antarfraksi
bahwa jabatan Ketua Komisi III merupakan hak Partai Demokrat. "Kami PDIP
ingin menunjukan konsitensi kami dalam beretika politik," ujar
Trimedya.
Dukungan itu tidak mengubah sikap politik PDI Perjuangan terhadap
pemerintah. Trimedya menyatakan partainya tetap berada dalam garis
oposisi. "Siapa pun yang diusulkan kami serahkan ke Demokrat. Bagi kami
ini soal beretika politik dan konsistensi politik," katanya.
Pernyataan Trimedya sontak mendapat reaksi keras dari anggota Fraksi
Gerindra, Desmond J Mahesa. Dia merasa tersinggung dengan ucapan
Trimedya yang seakan-akan menuduh mereka yang menolak Ruhut tidak
memiliki etika politik. "Kesan saya orang yang berbeda pendapat itu
tidak beretika," katanya.
Desmond melanjutkan. "Jangan anda katakan semua orang yang berbeda tidak beretika," ujarnya.
Ia menambahkan, pernyataan Trimedya tidak pantas. Apalagi saat ini
Trimedya berada dalam posisi sebagai Ketua Badan Kehormatan DPR. "Masak orang kayak gini jadi ketua Badan Kehormatan. Saya minta kata-kata itu dicabut. Masa Ketua BK bilang anggota DPR tidak beretika," katanya.
Tak cuma Desmond, kritik terhadap Trimedya juga disampaikan anggota
Fraksi Hanura, Sarifuddin Sudding. Menurutnya Fraksi Hanura tidak pernah
menyepakati putusan konvensi antarfraksi soal pembagian jatah ketua
komisi di antara fraksi. "Kalau dibilang itu kesepakatan awal, saya
tidak pernah menyepakati," ujar Sudding.
Mendapat serangan dari dua koleganya di Komisi III, Trimedya langsung
menjelaskan pernyataannya. "Kami menghargai pandangan fraksi yang
berbeda. Tapi menurut kami sikap Fraksi PDIP konsisten dalam politik
sesuai kesepakatan," kata Trimedya.
Sumber: Republika Online