Pembangunan pemukiman Yahudi di kawasan timur Yerusalem
BERITA TERKINI, WASHINGTON -- Amerika Serikat memberi
pernyataan terkait rencana Israel membangun 3.000 permukiman baru di
area yang disebut E-1 di Tepi Barat.
Israel mengumumkan rencanan tersebut sehari setelah Palestina memenangkan pemungutan suara di Sidang Umum PBB sebagai negara peninjau non anggota yang ditentang AS dan Israel.
AS menyatakan pembangunan 3.000 permukiman baru itu sebagai ekspansi "kontraproduktif". Rencana Israel itu, menurut AS, bisa menyebabkan upaya perdamaian Israel-Palestina lebih sulit tercapai.
"Kami percaya tindakan ini kontraproduktif dan membuat lebih sulit untuk melanjutkan negosiasi langsung atau mencapai solusi dua negara," kata Juru Bicara Gedung Putih, Tommy Vietor, seperti dikutip Miraj News Agency.
"Negosiasi langsung merupakan tujuan kami dan kami mendorong semua pihak untuk mengambil langkah-langkah yang lebih mudah untuk dicapai," tambahnya.
Sebelumnya seorang pejabat Israel mengumumkan rencana untuk membangun ribuan rumah baru bagi pemukim di Tepi Barat dan Jerusalem Timur. Israel menentang suara PBB yang secara implisit mengakui status Palestina sebagai negara peninjau non anggota di sana.
Pejabat yang tidak bersedia menyebutkan namanya itu mengatakan pemerintah konservatif Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memberikan izin bagi pembangunan 3.000 unit rumah di Tepi Barat tersebut.
Sumber : Republika.online
Israel mengumumkan rencanan tersebut sehari setelah Palestina memenangkan pemungutan suara di Sidang Umum PBB sebagai negara peninjau non anggota yang ditentang AS dan Israel.
AS menyatakan pembangunan 3.000 permukiman baru itu sebagai ekspansi "kontraproduktif". Rencana Israel itu, menurut AS, bisa menyebabkan upaya perdamaian Israel-Palestina lebih sulit tercapai.
"Kami percaya tindakan ini kontraproduktif dan membuat lebih sulit untuk melanjutkan negosiasi langsung atau mencapai solusi dua negara," kata Juru Bicara Gedung Putih, Tommy Vietor, seperti dikutip Miraj News Agency.
"Negosiasi langsung merupakan tujuan kami dan kami mendorong semua pihak untuk mengambil langkah-langkah yang lebih mudah untuk dicapai," tambahnya.
Sebelumnya seorang pejabat Israel mengumumkan rencana untuk membangun ribuan rumah baru bagi pemukim di Tepi Barat dan Jerusalem Timur. Israel menentang suara PBB yang secara implisit mengakui status Palestina sebagai negara peninjau non anggota di sana.
Pejabat yang tidak bersedia menyebutkan namanya itu mengatakan pemerintah konservatif Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memberikan izin bagi pembangunan 3.000 unit rumah di Tepi Barat tersebut.
Sumber : Republika.online