Pesawat Tanpa Awak AS
BERITA TERKINI, Militer Iran berhasil menangkap sebuah pesawat
tak berawak AS yang terbang di memasuki kawasan Iran, Selasa (4/12).
Pesawat ScanEagle milik AS tersebut diklaim telah memata-matai perairan
Teluk dan memasuki wilayah Iran untuk mengambil gambar dan informasi.
Pesawat tersebut keburu terendus unit angkatan laut Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Unit itu, menurut kantor berita setempat, Fars, tengah bersiaga di daerah tersebut.
Komandan angkatan laut IRGC, Ali Fadavi, mengonfirmasi bahwa anak buahnya telah menangkap pesawat tak berawak AS itu. Menurutnya pesawat itu hanyalah pesawat biasa dan tidak berteknologi canggih. "(Pesawat) Ini jenis pesawat biasanya yang diluncurkan dari kapal-kapal besar," kata Fadavi kepada Fars yang dilansir Alarabiya.
Pesawat ScanEagle yang diproduksi Boeing Co tersebut adalah drone empat kaki yang cukup panjang dan memiliki lebar sayap 10-kaki (tiga meter) seperti dimuat dalam website perusahaannya.
Di pihak AS sendiri, juru bicara Angkatan Laut AS masih enggan untuk berkomentar terkait pernyataan Iran. Kejadian serupa pernah terjadi di Bulan November. AS mengatakan pesawat tempur Iran menembaki pesawat tak berawak mereka yang terbang di wilayah udara internasional. Namun Iran mengklaim pesawat tersebut masuk wilayah udaranya.
Bulan lalu, Duta Besar Iran untuk PBB, Mohammad Khazaee, telah melayangkan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon yang berisi keluhannya tentang pelanggaran AS yang berulang kali masuk wilayah udara Iran. Hal itu di klaim Iran sebagai tindakan ilegal dan provokatif. Namun iran juga menyatakan sikapnya akan menindak tegas setiap ‘gangguan-gangguan asing’ yang masuk ke wilayah udaranya.
Sumber : Republika.online
Pesawat tersebut keburu terendus unit angkatan laut Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Unit itu, menurut kantor berita setempat, Fars, tengah bersiaga di daerah tersebut.
Komandan angkatan laut IRGC, Ali Fadavi, mengonfirmasi bahwa anak buahnya telah menangkap pesawat tak berawak AS itu. Menurutnya pesawat itu hanyalah pesawat biasa dan tidak berteknologi canggih. "(Pesawat) Ini jenis pesawat biasanya yang diluncurkan dari kapal-kapal besar," kata Fadavi kepada Fars yang dilansir Alarabiya.
Pesawat ScanEagle yang diproduksi Boeing Co tersebut adalah drone empat kaki yang cukup panjang dan memiliki lebar sayap 10-kaki (tiga meter) seperti dimuat dalam website perusahaannya.
Di pihak AS sendiri, juru bicara Angkatan Laut AS masih enggan untuk berkomentar terkait pernyataan Iran. Kejadian serupa pernah terjadi di Bulan November. AS mengatakan pesawat tempur Iran menembaki pesawat tak berawak mereka yang terbang di wilayah udara internasional. Namun Iran mengklaim pesawat tersebut masuk wilayah udaranya.
Bulan lalu, Duta Besar Iran untuk PBB, Mohammad Khazaee, telah melayangkan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon yang berisi keluhannya tentang pelanggaran AS yang berulang kali masuk wilayah udara Iran. Hal itu di klaim Iran sebagai tindakan ilegal dan provokatif. Namun iran juga menyatakan sikapnya akan menindak tegas setiap ‘gangguan-gangguan asing’ yang masuk ke wilayah udaranya.
Sumber : Republika.online