Save Palestina (ilustrasi)
Israel kemudian pada Ahad (2/12) waktu setempat mengumumkan menahan penerimaan pajak untuk otoritas Palestina bulan November lalu. Pajak yang ditahan sebesar 120 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Israel mengklaim Palestina secara sepihak telah melanggar kesepakatan. Para pejabat Israel mengatakan otoritas Palestina memiliki hutang 200 juta dolar AS kepada perusahaan listrik Israel 'Israel Electric Corporation' dan uang yang sekarang akan dipotong dari transfer pajak.
''Saya tidak punya niat untuk mentransfer pajak ke Otoritas Palestina bulan ini,’’ ujar menteri keuangan Israel Yuval Steinitz kepada radio Israel.
Uang pajak itu akan digunakan untuk membayar utang otoritas Palestina ke perusahaan listrik Israel dan badan-badan lainnya.
Meski pun begitu, ribuan warga Palestina tetap menyambut presiden Palestina Mahmoud Abbas pasca-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang meningkatkan status negara ini
Sekitar lima ribu orang memadati sebuah lapangan di luar markas Abbas di kota Ramallah, melambai-lambaikan bendera Palestina dan bersorak-sorai menyambut pemimpin mereka dari New York, AS.
''Kita sekarang memiliki sebuah negara. Dunia telah berkata keras ‘Ya’ untuk negara Palestina,'' kata Abbas di depan para pendukungnya seperti dilansir Al-Jazeera, Senin (3/12).
Sumber : Republika.online