HIKMAH, Sedih marah dan terharu saya rasakan saat membaca sebuah thread dikaskus yang katanya bercerita tentang kisah nyata pengalamannya dalam pasca aborsi.
Kami menambahkan sedikit gambar didalamnya dan sebuah surat yang
mengaharukan sekali. Sahabat anehdidunia.com Aborsi itu bisa dilakukan
jika si bayi tidak bernyawa dalam kandungan atau jika membahayakan nyawa
dari si ibu karena mengalami kelainan. Walaupun thread ini sudah lama,
namun Nasehat didalamnya tidak akan pernah tenggelam. kami berharap
sahabat anehdidunia.com mendapat pelajaran berarti dari cerita ini
4 September 2012
Saya dan pacar saya beserta 3 teman yang lain mendatangi rumah seorang
wanita paruh baya, sebut saja nama nya Ani. Dari informasi mulut ke
mulut yang kami dengar, pekerjaan utama nya adalah sinden desa, namun
dia memiliki link ke rumah sakit swasta terkenal di kota kami. Ani
menjelaskan bahwa proses aborsi ini sakit nya hanya sama seperti sakit
senggugut biasa. Selesai aborsi, saya bakalan haid-mengeluarkan darah
terus-terusan selama 2 minggu. Habis itu, saya bakalan ngikutin siklus
menstruasi saya seperti biasa. Disaat ini, saya hanya terdiam dan
bimbang.
Pacar saya sempat mengusulkan sebaiknya kami ke dokter, melakukan USG
untuk mendeteksi berapa umur si bayi sebenarnya. Namun saat itu Ani
malah memarahi kami dan bertanya apa kami ingin membesarkan si bayi,
yang tentu saja merisaukan kami berdua. Dia menjelaskan cara-cara
bagaimana nanti nya si bayi akan meninggal dan cara meminum obatnya. Dia
sama sekali enggak ngasi tahu apa nanti dampak nya buat saya. Akhirnya
diputuskan bahwa kami melakukan tindakan ini.
Ani menambahkan, apabila nanti nya kejadian ini akan berulang kedua kali
nya, dia tidak akan mau menolong kami. Singkat cerita, biaya yang harus
dibayarkan untuk menebus obat itu sebesar Rp. 800.000,- Pacar saya
langsung menyanggupi pembayaran keesokan hari nya.
5 September 2012
Kami kembali mendatangi rumah Ani untuk menyerahkan uang biaya obat aborsi
tersebut. Tak sampai 20 menit, kami langsung meninggalkan rumah nya dan
beranjak ke rumah pacar saya (Kebetulan orang tua pacar Saya sangat
sayang sama saya, saking sayang dan percaya nya, orang tua pacar Saya
gak mempermasalahkan saya sering nginap dirumah dia)
Malam itu juga, saya bertekad untuk meminumnya tanpa pikir panjang. Obat
tersebut terdiri atas 2 paket. Yang satu nya berbentuk segi enam dan
yang satu nya berbentuk bubuk halus (mungkin campuran obat-obatan yang
dihaluskan). Obat yang berbentuk segi enam itu dimasukkan via vagina,
sedangkan serbuk halus itu dicampur dengan air hangat setengah gelas,
kemudian diminum sampai habis-
Setengah jam kemudian saya merasa kedinginan luar biasa, saking dingin
nya gigi saya gemeretuk semua. Pacar saya panik, dia langsung
menghubungi Ani dan dari penjelasan si Ani, saya menggigil pertanda
obatnya udah bekerja. Disitu saya berpikir, apa yang udah saya lakuin
udah terlalu jauhMalamnya saya tertidur nyenyak sampai akhir nya sekitar
jam 2 pagi saya mulas luar biasa sekitar 10 menitan.
Sekitar jam 7 pagi, saya terbangun dengan kondisi dimana otot perut
semua nya tegang. Saya cuma komat-kamit, berharap Tuhan mau menolong
umatnya melakuin dosa
Tiba-tiba semburan air hangat keluar banyak banget dari vagina saya.
Disitu saya berpikir yang keluar adalah darah. Pas saya cek, warnanya
bening (yang belakangan saya duga merupakan air ketuban yang udah pecah)
nggak lama berselang darah dan gumpalan darah berukuran besar mulai
keluar. Kejadian ini berlangsung seharian penuh. Saya kira si bayi akan
keluar dalam kondisi hancur, sehingga saya gak ngambil pusing.
6 September 2012
Hari ini saya masih mengeluarkan darah seperti hari sebelumnya.
Keletihan dan rasa lemas mulai menyerang saya, pertanda hasil luka-luka
perang ini sudah mulai terasa. Rasa yang saya rasain sekarang dua kali
lipat rasa sakit nya dari rasa senggugut. Saya cuma bisa nangis
seharian, sedangkan pacar Saya terus-terusan marah dan menyalahkan kami
berdua. Gumpalan yang keluar semakin banyak dan saya gak bisa tidur
terlentang selain tidur miring akibat rasa sakit yang dihasilkan sangat
menyakitkan.
Disitu saya sempat teringat sama ibu saya, apalagi saya anak paling
kecil, bangsa dimana selalu maksa ibu saya dan selalu melawan tiap
dinasehatin sama dia. Air mata saya berjatuhan membayangkan gimana
perjuangan seorang ibu. Apa yang dikatain orang, proses melahirkan
adalah taruhan nyawa-antara hidup dan mati. Saya sempat berpikir apa ini
salah satu bentuk teguran Tuhan karena saya udah terlalu jauh dari Dia?
7 September 2012
Pagi ini pendarahan masih berlangsung sampai siang hari. Saking lemes
nya, saya cuma berbaring seharian didampingi pacar saya. Siangnya, pas
saya ganti pembalut, enggak sengaja pas saya basuh vagina saya, tangan
saya merasakan ada yang ganjil dari bibir vagina saya. Ternyata pas saya
cek, saya hampir pingsan dibuatnya, tangan kecil mungil yang jari nya
udah lengkap semua beserta kuku nya keluar. Tangan itu tangan kecil kiri
Dimi(nama anak saya yang kami sepakati). Saya refleks langsung meraba
kedalam liang peranakan saya. Terasa tangan dan lengannya yang udah
bertulang kecil. Tulangnya terasa sebesar batang korek api. Saya
langsung nangis, dan begitu pacar Saya tahu, dia langsung menyarankan
dari pada saya kesakitan terus, lebih baik saya tarik pelan-pelan,
ternyata nggak bisa sama sekali, tangan kiri nya mentok keluar. Pacar
saya inisiatif menghubungi si Ani, tapi saya larang, karena saya yakin
dia nggak bakalan ngasi jawaban yang logis. Sore nya puncak kesakitan
dari semua kesakitan yang saya rasain hari-hari sebelumnya terjadi. Saya
cuma bisa menggigit bantal, saya nggak mungkin ngeluarin jeritan,
secara kiri kanan ada tetangga dan saya pun gak mau bikin orangtua pacar
saya curiga.
Saya meradang, pacar saya pasrah. Sampai-sampai seandainya ada perampok
datang dan bertanya apakah saya siap dibunuh, saya jawab ya karena
sumpah gak bisa nahan sakitnya. Perut saya kontraksi to the max, dan
all-you-can-do cuma bisa menahan sakit. Kalian bayangin kalian terjatuh
sampai lembam tapi kalian cuma bisa diam aja tanpa ngeluarin reaksi
berteriak atau cuma bilang "aduh".
Karena rasa sakit yang ada enggak tertahan lagi, saya sampai berbisik
sama pacar saya, lebih baik orangtua pacar saya tahu, tapi dilarang sama
pacar saya, karena yang ditakutkan bukanlah kemarahan orangtua dia,
melainkan omongan semua keluarga besar dia yang terkenal skeptis sama
keluarga pacar saya. Saya tahu pacar saya bukan egois, itu adalah
keputusan yang tepat. Puncaknya, saya menjambak-jambak rambut sendiri.
Pacar saya mulai nangis dan membisikkan kalo dia tahu saya bakalan
ngerasain sakit segitu nya, dia bakalan enggak mau nolongin rencana saya
untuk ngegugurin anak itu.
Karena enggak tahan lagi, saya LARI 2 meter ke kamar mandi (bayangin
disaat paha kalian berdarah menahan sakit, kalian harus berlari supaya
darah nya enggak bercecaran dimana-mana) pacar saya mengekor dari
belakang, dan begitu saya lepas celana, jongkok, JLEB betapa sedih nya
saya, anak saya keluar dan rasa sakit itu langsung berhenti. Saya
terdiam menatap lantai yang jadi saksi bisu. Pacar saya hampir pingsan
karena enggak sanggup lihat darah begitu banyak dan anak kami yang sudah
meninggal meringkuk di lantai.
Air mata saya jatuh berderai. Saya nangis tanpa suara. Mama nya pacar
saya mendengar gaduh-gaduh di lantai atas, cepat-cepat anak saya kami
letakkan di dalam bungkusan kain putih bersih. Mama pacar saya datang ke
kamar dan bertanya saya kenapa, saya jawab saya lagi senggugut, jadi
kesakitan. Pacar saya disuruh ke warung nyariin obat pereda haid dan
saya bilang enggak perlu.
Antara keletihan luar biasa dan kondisi kejiwaan yang labil, malam nya
saya tertidur nyenyak. Sebelum tidur, saya minta maaf sama anak saya,
saya bilang dalam hati saya, "mama nggak mau kamu jadi bahan omongan
sayang, maafin mama ngelakuin ini, kalo kamu ngertiin kondisi mama, mama
yakin kamu anak mama yang selalu bakalan tinggal di hati mama."
8 September 2012
Pagi nya saya dibangunin pacar saya yang semalaman enggak tidur
ngejagain saya. Sesaat kami cuma berpelukan dalam diam, saling merenungi
kesalahan masing-masing. Singkat cerita, kami putuskan anak kami harus
kami mandikan sebagai bentuk-syarat agar nanti nya dia tenang dan mau
memaafkan kami.
Pacar saya menyiapkan air hangat dalam bak yang sudah dicampur air jeruk
nipis agar dia harum-nggak bau amis nanti nya sewaktu dikubur. Dia
harus dikubur secara layak. Kami mengunci diri dalam kamar mandi. Pacar
saya masih shock melihat anak kami. Akhirnya, saya buka bungkusan nya
dan saya timang dia, saya cium pipi nya, terasa dingin. Perlu kalian
tahu, kondisi nya sudah lengkap, tinggal bentuk kepala nya yang belum
proposal dengan badannya. Tangan dan kaki nya sudah lengkap terbentuk.
Guratan hidungnya mancung persis hidung saya, bibir atas nya warisan
dari bibir saya, sedangkan raut wajah nya nggak jauh beda dengan wajah
papanya-pacar saya.
Saya ngomong sendiri "yuk nak, mama mandiin ya, biar wangi, biar harum "
saking lirih nya saya bicara, air mata saya berjatuhan. Saya genggam
tangannya dan bilang "gantengnya kamu sayang, kalo kamu besar mungkin
udah jadi rebutan cewek-cewek". Selesai dimandiin, saya pandang dia
untuk yang terakhir kali nya, saya hampir pingsan menahan kesedihan
saya. Saya serahkan dia ke pacar saya, yang nanti nya mengubur dia.
Selesai anak saya dikubur, saya terus-terusan menangis. Penyesalan cuma
yang saya rasakan sampai detik ini. Sebelum ngelakuin nya, yang saya dan
pacar saya bayangkan ialah rasa kelegaan.
Yakinlah, apa yang kalian rasakan setelah ngelakuin nya cuma rasa penyesalan. Saya nge-share pengalaman saya ini sebagai bentuk kepedulian saya terhadap sesama dan saya peduli terhadap nyawa seseorang.
9 Oktober 2012
Sampai sekarang pun pendarahan saya masih berlangsung, tanggal 7 Oktober
ialah hari dimana pendarahan saya nggak terkendali. Saya bingung campur
takut mesti gimana, saya pengen ke dokter tapi disatu sisi saya malu.
Tadi pagi saya nggak sengaja lihat tetangga saya ngangetin bayi nya di
bawah sinar mata hari pagi. Saya lihat ukuran bayi dia nggak jauh beda
sama bayi saya yang saya lahirin dulu. Refleks saya masuk kamar, cuma
bisa nangis. Saya tahu gaya pacaran jaman sekarang gimana.
Mohon diresapi cerita diatas, karena kami berharap tidak ada lagi aborsi
didunia ini yang tidak berdasarkan atas anjuran dokter. Mungkin Aborsi
ini belum lengkap jika sahabat anehdidunia.com tidak mengetahui BAHAYA ABORSI dan Prosesnya yang bisa di baca disini.
Balik lagi ke kisah diatas, Jika sang bayi yang diaborsi bisa menulis
surat, mungkin seperti inilah surat yang mengharukan yang ditulis oleh
sang bayi.
Dear Bunda...
Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga
di sini baik-baik saja bunda... Tuhan sayang banget deh sama nanda.
Tuhan juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai
bukti cinta nanda sama bunda....
Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan
rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat... Bunda, sebenarnya
nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda, ruang yang kata Tuhan
paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya bunda tidak
menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun
rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu,
waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan nanda rasanya
seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang
menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak
dihargai dan tidak diinginkan.
Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah
mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Tuhan bahkan nanda
dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam surga Nya.
Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada
Tuhan, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang
belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak
sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan
karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Tuhan
bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut
kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Tuhan? Anak
haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya
lagi sama Tuhan, ya Tuhan, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan
ibu? Tuhan yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda
bukan dalam ikatan pernikahan yang sah dan Tuhan restui. Nanda semakin
bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.
Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Tuhan, walaupun Dia selalu
menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja,
pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah?
Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir
nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia
dan berbakti kepada bunda?
Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke
tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan
sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di surga. Di situ banyak
orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan
makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada
perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh
bunda.
Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau
bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah
orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu
nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan
dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin
bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda
dan nanda ingin kita tinggal bersama di surga... nanda takut, bunda dan
ayah kesakitan seperti orang-orang itu...
Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Tuhan kalau kamu
sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di surga bersamamu,
tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal
di surga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan
juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa
di neraka seperti orang-orang itu.
Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan
nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget
sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama
dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan
itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia
menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.
Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di surga.... nanda
tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama
bunda....muach!
Sahabat anehdidunia.com mohon membantu untuk share cerita ini agar
setidaknya kita bisa membantu menghentikan aborsi di dunia ini dengan
membaca artikel kecil ini. Anak adalah bukti cinta kasih manusia yang
dititipkan Tuhan. Berani berbuat berani bertanggung jawab. STOP ABORSI
Sumber: http://www.anehdidunia.com/