BERITA TERKINI, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap
sebagian besar mata uang utama asing pada Selasa (1/10) waktu setempat
atau Rabu (2/10) pagi WIB.
Kerugian moderat itu menunjukkan para investor percaya
penutupan sementara (shutdown) parsial layanan pemerintah tidak akan
secara signifikan membahayakan ekonomi.
Dolar AS jatuh menjadi 97,94 yen dari 98,21 yen pada sesi sebelumnya. Euro dibeli 132,51 yen, turun dari 132,81 yen.
Analis melihat penghentian sementara layanan pemerintah
yang dimulai pada Selasa karena kebuntuan politik atas pendanaan
pemerintah, sebagai "bearish" (lesu) untuk dolar AS.
Karena bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi dan
kemungkinan mendorong kembali kerangka waktu untuk Federal Reserve AS
mengurangi program pembelian obligasinya. Tetapi kerugian dolar AS
dibatasi oleh angka kegiatan manufaktur AS yang lebih kuat dari
perkiraan.
Indeks pembelian manajer (PMI) untuk aktivitas manufaktur
yang dirilis oleh lembaga riset Institute for Supply Management (ISM)
naik menjadi 56,2 persen pada September dari 55,7 persen pada Agustus.
Para analis juga memprediksi Washington akan menghindari
adanya manuver politik selama penutupan sementara layanan pemerintah
terlalu jauh keluar dari kontrol. Sebuah tenggat waktu 17 Oktober untuk
menaikkan plafon utang dipandang sebagai prioritas besar yang anggota
parlemen diharapkan untuk menghormatinya.
"Sementara perkembangan politik di Washington DC sudah
tampak agak irasional, kami melihatnya sebagai hampir tak terbayangkan
bahwa Kongres AS akan bersedia mengambil risiko gagal bayar (default)
AS," kata Nomura dalam sebuah catatan.
Sumber: Republika Online