BERITA TERKINI -- WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional pada Rabu mengatakan
penghentian sementara kegiatan (shutdown) pemerintah AS yang disebabkan
oleh kebuntuan anggaran telah diabaikan oleh pasar-pasar keuangan,
tetapi memperingatkan ketidakpastian bisa memperketat kredit.
"Shutdown
sejauh ini belum berbahaya. Pengaruhnya di pasar relatif rendah," Laura
Kodres, asisten direktur Departemen Moneter dan Pasar Modal IMF
mengatakan.
Reaksi
pasar saham global terhadap penghentian sebagian layanan pemerintah AS
pada Selasa masih diredam. Pasar umumnya telah menghargakannya dalam
hasil itu di tengah pertempuran sengit antara Partai Republik dan
Demokrat di Kongres AS atas anggaran untuk tahun fiskal 2014 yang
dimulai pada Selasa (1/10).
Namun
demikian, Kodres memperingatkan bahwa ketidakpastian yang diciptakan
oleh kebuntuan politik dapat menyebabkan kondisi kredit lebih ketat di
perekonomian terbesar di dunia itu.
"Setiap
kali kita memiliki peningkatan ketidakpastian, itu dapat memiliki
pengaruh pada permintaan dan pasokan kredit," katanya saat konferensi
pers di Washington untuk meluncurkan sebuah laporan baru IMF tentang
stabilitas keuangan global.
"Rumah
tangga dan bisnis kemungkinan akan mengekang penggunaan kredit karena
itu sangat tidak terduga untuk menentukan apa yang akan terjadi
selanjutnya," katanya.
Bank-bank juga bisa menjadi khawatir tentang situasi itu dan mengurangi kembali kredit mereka, ia menambahkan. (P>
Sebagian
besar ekonom memperkirakan "shutdown" akan menghapus sekitar
sepersepuluh persentase poin dari pertumbuhan ekonomi AS kuartal
keempat, jika hanya berlangsung satu atau dua minggu.
Tetapi
mereka semakin khawatir bahwa kebuntuan anggaran bisa mengakibatkan
"default" (gagal bayar) utang AS jika Kongres gagal menaikkan batas
utang negara pada pertengahan Oktober.
Sumber: Republika Online