BERITA TERKINI, JAKARTA---Sekretaris pribadi Ketua MK nonaktif
Akil Mochtar, Yuanna Sisilia mengatakan pernah beberapa kali dimintai
atasannya tersebut melakukan transfer uang tunai Rp 50 juta hingga Rp
500 juta ke rekening yang bersangkutan. Namun dia mengatakan hal itu
dilakukan saat Akil belum menjabat sebagai Ketua MK.
"Pernah saya diminta transfer mungkin Rp 500 juta sekali, pernah Rp
50 juta hampir setiap bulan, dan pernah juga Rp 100 juta. Saya membantu
transaksi perbankan beliau (Akil Mochtar). Saya diberikan uang `cash`
oleh pak Akil, lalu diminta bantuan untuk transfer ke rekening pak Akil
sendiri, tapi itu sebelum beliau jadi ketua," kata Yuanna yang sudah
menjadi sekretaris Akil selama empat tahun terakhir.
style="text-align: justify;">
Yuanna mengaku tidak mengetahui dari mana asal uang tersebut. Dia
juga mengaku tidak mampu mengingat kapan tanggal pasti kala dirinya
dimintai tolong melakukan transfer saat itu. Kegiatan transfer uang itu
berhenti dilakukannya sejak Akil menjabat Ketua MK.
Dia juga mengaku pernah beberapa kali melihat anggota DPR dan advokat
datang berkunjung ke ruang kerja atasannya tersebut. "Kadang (yang
datang) wartawan, kadang anggota DPR, kadang saya tidak mengenali.
Mungkin pernah ada advokat berkunjung, seingat saya dua atau tiga
orang," kata Yuanna saat memberikan keterangan di hadapan Majelis
Kehormatan Mahkamah Konstitusi, di lantai 11 Gedung MK, Jakarta, Senin
malam.
Yuanna mengaku tidak tahu pasti siapa sosok anggota DPR atau advokat
yang hadir. Namun dia mengatakan bahwa mayoritas adalah pria.
Sementara itu, Yuanna mengatakan pascatertangkapnya Akil oleh KPK dan
nama atasannya itu dihubungkan dengan nama anggota DPR Chairunnisa,
dirinya mengaku sempat mengingat ada sosok yang sama dengan Chairunnisa
yang pernah datang ke ruangan Akil Mochtar. "Setelah tahu ibu
Chairunnisa dari televisi, saya bicara dengan teman-teman, memang saya
ingat ada sosok yang mirip (Chairunnisa) pernah datang ke sini," kata
Yuanna. Namun dia tidak bisa memastikan apakah itu benar sosok yang
sama.
Sumber: Republika Online