Kandidat Presiden dari Partai Republik Mitt
Romney dan Presiden AS Barack Obama saat debat calon presiden AS putaran
kedua di Hempstead, New York, Rabu (17/10).
Debat yang akan dilangsungkan di Lynn University di Florida, akan fokus pada topik yang berdampak langsung pada AS terkait hubungan dan kebijakan antara Amerika Serikat dengan Timur Tengah.
Menelisik dari apa yang terjadi dalam dua debat sebelumnya, hampir dipastikan Romney akan menyerang sejumlah kebijakan Obama terhadap Timur Tengah.
Romney akan menyerang Obama terkait isu-isu yang saat ini tengah berkembang di Timur Tengah seperti bom Beirut yang menewaskan Kepala Intelijen Lebanon, perang sipil di Suriah serta yang paling "hot" adalah masa depan terkait program nuklir Iran. Serta tidak ketinggalan adalah kematian Duta Besar AS untuk Libya dalam aksi demonstrasi film Anti-Islam.
Dalam berita yang diturunkan ROL pada Rabu, 19 September 2012, disebutkan bahwa Romney akan memanfaatkan isu-isu tersebut dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat dalam pemerintahan Obama masih berada dalam ancaman.
Obama, setelah menyelesaikan operasi perburuannya terhadap Osama bin Laden menyatakan akan terus memperkuat pertempuran melawan semua ekstrimis Al-Qaeda.
Selain itu, pemerintahan Obama juga berkomitmen untuk menarik pasuklannya dari Afghanistan pada 2014.
Di Libya, Obama juga berjanji akan mendukung Libya untuk membangun demokrasi yang lebih baik pascajatuhnya rezim Muammar Qaddafi.
Obama juga berjanji merangsang perdamaian dan keamanan di Israel dan Timur Tengah. Hal yang sama juga akan dilakukan Obama bagi Sudan Selatan.
Sedangkan Romney, dalam pemerintahannya berjanji akan mendukung proses transisi menuju demokrasi dan membangun lembaga-lembaga demokrasi di Mesir, Tunisia dan Libya.
Untuk Suriah, Romney akan menyelesaikannya dalam tiga tahap.
Pertama, Romney akan memperlemah cengkraman rezim al-Assad di Suriah.
Kedua, Romney akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah ekspor senjata.
Ketiga, Romney akan menjalin hubungan yang begitu kuat dengan opsisi Suriah untuk memastikan kelancaran transisi ke pemerintahan pasca-Assad.
Romney juga akan membangun kemitraan yang kuat dengan Irak, dikutip dari al-arabiya, Selasa (23/10).
Sumber : Republika.online