Seorang pemuda Palestina menatap gedung yang
runtuh akibat serangan udara Israel di kawasan pemukiman sipil Jabalya,
Gaza, Palestina.
Kekerasan lintas-batas itu merupakan yang terbesar ketiga sejak Juni dan mendorong Israel dan kelompok pejuang Palestina di Gaza berjanji akan membalas serangan masing-masing.
Ketegangan meletus Selasa malam, tak lama setelah berakhirnya kunjungan Emir Qatar ke Gaza, ketika pejuang Palestina menembakkan enam roket ke Israel selatan.
Israel segera melancarkan dua serangan udara ke Gaza utara, menewaskan dua pejuang sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, dan melukai tujuh orang lain, kata petugas medis. Gerilyawan segera membalas dengan menembakkan sejumlah roket.
Serangan udara lain Israel di dekat kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, pada Rabu pagi menewaskan seorang pejuang. Kemudian menjelang siang sejumlah petugas medis mengatakan bahwa seorang Palestina bersenjata yang cedera parah dalam satu serangan Israel pada malam hari tewas akibat luka-lukanya.
Data terbaru militer Israel menunjukkan bahwa 72 roket dan mortir ditembakkan ke Israel sejak tengah malam, mengakibatkan enam orang cedera, dua dalam keadaan serius dan empat luka-luka ringan.
Polisi mengkonfirmasi bahwa dua warga Thailand yang bekerja di ladang dekat perbatasan Gaza "cedera serius" dan seorang lagi luka-luka ringan. Korban-korban cedera lain semuanya orang Israel.
Militer Israel juga mengkonfirmasi, sistem anti-rudal Iron Dome menjatuhkan delapan roket yang ditembakkan ke kota pesisir Ashkelon, Israel selatan.
Pejuang Hamas dan Komite Perlawanan Rakyat (PRC) mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan roket itu namun tidak menyebutkan jumlah proyektil yang mereka tembakkan.
Militer Israel mengatakan, lebih dari 500 roket menghantam wilayah Israel sejak awal tahun ini, 40 diantaranya ditembakkan dalam dua pekan pertama Oktober.
Keadaan tetap tegang di sepanjang perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, dimana pejuang Palestina menembakkan roket dan Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Palestina tersebut.
Pada 5 Agustus, seorang pria Palestina tewas dan seorang lagi cedera dalam serangan pesawat tak berawak Israel di daerah Rafah, Jalur Gaza. Kedua korban sedang naik sepeda-motor ketika mereka diserang, kata para saksi.
Sumber-sumber Palestina menyebut korban yang tewas sebagai Eid Hijazi (23), anggota kelompok pejuang Komite Perlawanan Rakyat.
Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi serangan itu dan menyebut korban yang cedera sebagai Ahmed Said Ismail, yang "termasuk diantara mereka yang bertanggung jawab atas pelaksanaan serangan teror di dekat perbatasan Israel-Mesir yang menewaskan seorang warga sipil Israel pada 18 Juni 2012".
Serangan itu mengarah pada bentrokan besar terakhir di sekitar Gaza, dimana pejuang Palestina menembakkan puluhan roket ke negara Yahudi tersebut dan Israel melancarkan serangan-serangan udara ke Gaza yang menewaskan 15 orang Palestina.
Militer Israel mengatakan bahwa Said, Hijazi dan "beberapa anggota lain Jihad Global beroperasi untuk melaksanakan serangan teror terhadap warga sipil Israel melalui perbatasan Mesir-Israel".
Pada 22 Juni, seorang Palestina tewas dan dua lain cedera, satu diantaranya dalam keadaan serius, ketika pesawat tempur Israel menyerang daerah sebelah timur Al-Bureij di Jalur Gaza bagian tengah.
Serangan udara itu dilakukan setelah pejuang Palestina di Gaza menembakkan dua roket ke Israel selatan namun tidak ada korban atau kerusakan.
Kekerasan itu terjadi di tengah gencatan senjata rapuh yang ditengahi Mesir antara Hamas yang menguasai Gaza dan Israel yang diumumkan Rabu malam (20/6) oleh sayap militer Brigade Ezzedine al-Qassam setelah kekerasan mematikan selama tiga hari di dan sekitar Gaza.
Babak terakhir kekerasan itu meletus dengan serangan-serangan udara Senin pagi (18/6), hanya beberapa jam setelah orang-orang bersenjata dari Sinai melancarkan penyerbuan di sepanjang perbatasan selatan Israel dengan Mesir yang menewaskan satu warga sipil Israel.
Dalam kekerasan sepanjang Juni, puluhan roket ditembakkan ke Israel dan 15 orang Palestina tewas dalam serangan-serangan udara Israel.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menjaga gencatan senjata dengan Israel, namun kelompok-kelompok lain Palestina di wilayah itu masih menembakkan roket ke Israel.
Sumber : Republika.online