Ramin Mehmanparast
BERITA TERKINI, IRAN - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri
Iran, Ramin Mehmanparast mengutuk serangan pasukan Israel terhadap kapal
misi kemanusiaan untuk Palestina, Estelle. Menurutnya tindakan Israel
tersebut jelas jelas pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Mehmanparast dalam sebuah pernyataan Ahad (21/10) mengatakan serangan yang dilancarkan pasukan militer Zionis itu merupakan contoh nyata aksi pembajakan laut. Ia pun menyerukan agar pelaku yang telah menculik para aktivis di kapal tersebut diadili lewat pengadilan internasional.
Mehmanparast mengaku sangat menyesalkan serangan Israel tersebut. Apalagi kejadian ini mengingatkannya pada tragedi serupa yang pernah terjadi pada kapal kemanusiaan untuk Palestina, Mavi Marmara pada Mei 2010.
Menurutnya, "Jika rezim Zionis telah mendapat respon keras dari komunitas internasional pada saat kejahatan (pada Navi Marmara) itu terjadi, rezim ini tentu tidak akan terdorong untuk melakukan kejahatan serupa (pada Estelle)."
Seperti diketahui, angkatan laut Israel mengambil alih kapal milik Swedia itu pada Sabtu (20/20). Kapal yang mengangkut puluhan aktivis kemanusiaan itu dikepung oleh kapal-kapal militer di perairan internasional di kordinat N31 26 E33 45. Estelle melepas jangkar dari pelabuhan Italia di Naples pada 6 Oktober lalu.
Kapal tersebut membawa belasan aktivis pro Palestina. Mereka diantaranya lima warga Yunani, empat warga Norwegia, dua warga Finlandia, seorang warga Kanada, tiga warga Spanyol dan beberapa aktivis lainnya.
Kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan itu mempunyai misi menembus blokade Israel untuk menyerahkan bantuan ke warga Jalur Gaza.
Sumber : Republika.online
Mehmanparast dalam sebuah pernyataan Ahad (21/10) mengatakan serangan yang dilancarkan pasukan militer Zionis itu merupakan contoh nyata aksi pembajakan laut. Ia pun menyerukan agar pelaku yang telah menculik para aktivis di kapal tersebut diadili lewat pengadilan internasional.
Mehmanparast mengaku sangat menyesalkan serangan Israel tersebut. Apalagi kejadian ini mengingatkannya pada tragedi serupa yang pernah terjadi pada kapal kemanusiaan untuk Palestina, Mavi Marmara pada Mei 2010.
Menurutnya, "Jika rezim Zionis telah mendapat respon keras dari komunitas internasional pada saat kejahatan (pada Navi Marmara) itu terjadi, rezim ini tentu tidak akan terdorong untuk melakukan kejahatan serupa (pada Estelle)."
Seperti diketahui, angkatan laut Israel mengambil alih kapal milik Swedia itu pada Sabtu (20/20). Kapal yang mengangkut puluhan aktivis kemanusiaan itu dikepung oleh kapal-kapal militer di perairan internasional di kordinat N31 26 E33 45. Estelle melepas jangkar dari pelabuhan Italia di Naples pada 6 Oktober lalu.
Kapal tersebut membawa belasan aktivis pro Palestina. Mereka diantaranya lima warga Yunani, empat warga Norwegia, dua warga Finlandia, seorang warga Kanada, tiga warga Spanyol dan beberapa aktivis lainnya.
Kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan itu mempunyai misi menembus blokade Israel untuk menyerahkan bantuan ke warga Jalur Gaza.
Sumber : Republika.online