Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
BERITA TERKINI, TEHERAN -- Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
berpendapat serangan Israel ke Gaza baru-baru ini bukan dipicu karena
motif ekspansi. Dia berpendapat serangan tersebut merupakan upaya
penyelamatan diri dari rezim Tel Aviv.
"Perang ini khusus dirancang untuk menyelamatkan sekelompok zionis," kata Ahmadinejad kepada Geo TV Pakistan dan dikutip Press TV, Kamis (22/11).
Dia menggambarkan Zionisme sebagai akar penyebab penjarahan negara, pelaku di balik kegiatan teroris dan bisnis narkoba di dunia. Ahmadinejad juga menyebut zionis hanya mengejar kebijakan gila perang.
"Para pemimpin utama di AS serta zionis di seluruh Amerika telah sampai pada kesimpulan Israel tidak akan mampu untuk terus pada kondisi saat ini. Jadi mereka berusaha mengubah situasi melalui perang pengorbanan," lanjutnya.
Seperti diketahui sebelumnya, gelombang baru agresi Israel di Jalur Gaza yang dimulai sejak (14/11) lalu, dan menewaskan lebih dari 160 warga Palestina, lima warga Israel serta sekitar 1.200 warga Palestina lainnya terluka.
Namun, akhirnya kesepakatan gencatan senjata antara Israel-Palestina tercapai mulai pukul 21.00 waktu Kairo, atau Kamis dini hari pukul 02.00 WIB.
Berdasarkan kesepakatan itu, Palestina dan Israel sepakat untuk mengakhiri semua permusuhan terhadap satu sama lain. Tapi rezim Israel tidak setuju untuk mencabut blokade atas Jalur Gaza.
Sumber : Republika.online
"Perang ini khusus dirancang untuk menyelamatkan sekelompok zionis," kata Ahmadinejad kepada Geo TV Pakistan dan dikutip Press TV, Kamis (22/11).
Dia menggambarkan Zionisme sebagai akar penyebab penjarahan negara, pelaku di balik kegiatan teroris dan bisnis narkoba di dunia. Ahmadinejad juga menyebut zionis hanya mengejar kebijakan gila perang.
"Para pemimpin utama di AS serta zionis di seluruh Amerika telah sampai pada kesimpulan Israel tidak akan mampu untuk terus pada kondisi saat ini. Jadi mereka berusaha mengubah situasi melalui perang pengorbanan," lanjutnya.
Seperti diketahui sebelumnya, gelombang baru agresi Israel di Jalur Gaza yang dimulai sejak (14/11) lalu, dan menewaskan lebih dari 160 warga Palestina, lima warga Israel serta sekitar 1.200 warga Palestina lainnya terluka.
Namun, akhirnya kesepakatan gencatan senjata antara Israel-Palestina tercapai mulai pukul 21.00 waktu Kairo, atau Kamis dini hari pukul 02.00 WIB.
Berdasarkan kesepakatan itu, Palestina dan Israel sepakat untuk mengakhiri semua permusuhan terhadap satu sama lain. Tapi rezim Israel tidak setuju untuk mencabut blokade atas Jalur Gaza.
Sumber : Republika.online