Foto : Misil Fajr-5 (weaselzippers)
BERITA TERKINI, TEHERAN - Selama ini, Iran mengirimkan
teknologi misilnya ke kelompok sayap militer Hamas di Jalur Gaza. Hal
itulah yang membuat kelompok-kelompok bersenjata di Gaza sanggup merakit
misil dengan cepat tanpa mengkhawatirkan pengiriman senjata.
"Gaza dikepung, dan kami tidak bisa membantunya. Misil Fajr-5 tidak dikirimkan oleh Iran ke Gaza. Namun teknologi misil itu sudah ditransfer dan mereka sanggup memproduksi misil serupa dengan cepat," ujar Pemimpin Pasukan Garda Revolusi Iran Jendral Mohammad Ali Jafari, seperti dikutip ISNA, Kamis (22/11/2012).
Salah satu kelompok bersenjata di Gaza sempat mengklaim, mereka menggunakan misil Fajr-5 untuk menggempur targetnya di dekat Tel Aviv, Israel. Namun Iran selalu menepis laporan mengenai pengiriman misil Fajr-5 ke Jalur Gaza.
Selama krisis berlangsung, Negeri Yahudi juga selalu menyuarakan kecamannya terhadap Negeri Persia. Bahkan Israel menyebut Iran sebagai pihak penghasut kekerasan di Gaza.
Meski demikian, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengatakan bahwa negaranya merasa sangat terhormat karena dapat membantu Palestina dalam bidang militer. Larijani turut mengkritisi negara-negara Arab lainnya yang sampai saat ini menunjukkan sikap diamnya terahadap konflik Israel dan Palestina.
"Warga Palestina tidak membutuhkan ocehan dan rapat. Negara Arab harus memberikan bantuan militer ke Palestina," tegas Larijani.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menegur sejumlah negara-negara Muslim lainnya yang tidak ikut mengecam serangan Israel. Menurut Khamenei, perkataan tidak akan cukup untuk menolong warga Palestina.(AUL)
"Gaza dikepung, dan kami tidak bisa membantunya. Misil Fajr-5 tidak dikirimkan oleh Iran ke Gaza. Namun teknologi misil itu sudah ditransfer dan mereka sanggup memproduksi misil serupa dengan cepat," ujar Pemimpin Pasukan Garda Revolusi Iran Jendral Mohammad Ali Jafari, seperti dikutip ISNA, Kamis (22/11/2012).
Salah satu kelompok bersenjata di Gaza sempat mengklaim, mereka menggunakan misil Fajr-5 untuk menggempur targetnya di dekat Tel Aviv, Israel. Namun Iran selalu menepis laporan mengenai pengiriman misil Fajr-5 ke Jalur Gaza.
Selama krisis berlangsung, Negeri Yahudi juga selalu menyuarakan kecamannya terhadap Negeri Persia. Bahkan Israel menyebut Iran sebagai pihak penghasut kekerasan di Gaza.
Meski demikian, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengatakan bahwa negaranya merasa sangat terhormat karena dapat membantu Palestina dalam bidang militer. Larijani turut mengkritisi negara-negara Arab lainnya yang sampai saat ini menunjukkan sikap diamnya terahadap konflik Israel dan Palestina.
"Warga Palestina tidak membutuhkan ocehan dan rapat. Negara Arab harus memberikan bantuan militer ke Palestina," tegas Larijani.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menegur sejumlah negara-negara Muslim lainnya yang tidak ikut mengecam serangan Israel. Menurut Khamenei, perkataan tidak akan cukup untuk menolong warga Palestina.(AUL)
Sumber : Okezone.com