Iran dan suriah
BERITA TERKINI, DUBAI - Iran yang selama ini bersekutu
dengan rezim Suriah Bashar Al-Assad akan menggelar dialog dengan pihak
oposisi Suriah. Negara Syiah tersebut akan menjadi tuan rumah dalam
pertemuan dialog nasional Suriah pekan depan.
Kantor Berita Iran, IRNA, mengabarkan, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, mengumumkan rencana tersebut pada Selasa (13/11). Menurutnya, pertemuan yang digelar selama sehari tersebut bertujuan mencari solusi konflik Suriah.
"Slogan pertemuan ini akan mengusung 'tidak untuk kekerasan, iya untuk demokrasi'," ujarnya.
Beberapa kelompok oposisi akan diundang dalam pertemuan. Pihak pemerintah Assad pun akan turut menggelar dialog.
"Selain perwakilan dari beragam kelompok etnis, partai politik, kelompok minoritas dan oposisi, juga akan ada wakil dari pemerintah pada pertemuan tersebut," kata Abdollahian.
Meskipun demikian, Iran tak menyebutkan rincian pertemuan tersebut. Pertemuan tersebut akan menjadi tugas berat Iran mengingat oposisi Suriah menolak keras dialog dengan Assad.
Terkait Koalisi Nasional Suriah yang baru terbentuk pun pihak Iran tak menyebutkan apakah akan hadir dalam pertemuan di Teheran tersebut atau tidak.
Setelah diminta pihak AS dan Arab, oposisi bersatu membentuk koalisi baru dan menyatukan pandangan serta membangun kekuatan di pengasingan. Koalisi Oposisi Suriah terbentuk dengan pemimpin Mouaz Al-Khatib.
Sebelumnya dikabarkan, Liga Arab menyambut positif terbentuknya koalisi oposisi, namun belum terjadi kesepakatan di dalam internal organisasi.
Liga Arab masih ragu-ragu menyatakan dukungan mengingat beberapa negara Arab masih memilih bersekutu dengan rezim Bashar Al-Assad. Negara Arab yang belum mengakui koalisi oposisi tersebut diantaranya Irak dan Aljazair.
Sumber : Republika.online
Kantor Berita Iran, IRNA, mengabarkan, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, mengumumkan rencana tersebut pada Selasa (13/11). Menurutnya, pertemuan yang digelar selama sehari tersebut bertujuan mencari solusi konflik Suriah.
"Slogan pertemuan ini akan mengusung 'tidak untuk kekerasan, iya untuk demokrasi'," ujarnya.
Beberapa kelompok oposisi akan diundang dalam pertemuan. Pihak pemerintah Assad pun akan turut menggelar dialog.
"Selain perwakilan dari beragam kelompok etnis, partai politik, kelompok minoritas dan oposisi, juga akan ada wakil dari pemerintah pada pertemuan tersebut," kata Abdollahian.
Meskipun demikian, Iran tak menyebutkan rincian pertemuan tersebut. Pertemuan tersebut akan menjadi tugas berat Iran mengingat oposisi Suriah menolak keras dialog dengan Assad.
Terkait Koalisi Nasional Suriah yang baru terbentuk pun pihak Iran tak menyebutkan apakah akan hadir dalam pertemuan di Teheran tersebut atau tidak.
Setelah diminta pihak AS dan Arab, oposisi bersatu membentuk koalisi baru dan menyatukan pandangan serta membangun kekuatan di pengasingan. Koalisi Oposisi Suriah terbentuk dengan pemimpin Mouaz Al-Khatib.
Sebelumnya dikabarkan, Liga Arab menyambut positif terbentuknya koalisi oposisi, namun belum terjadi kesepakatan di dalam internal organisasi.
Liga Arab masih ragu-ragu menyatakan dukungan mengingat beberapa negara Arab masih memilih bersekutu dengan rezim Bashar Al-Assad. Negara Arab yang belum mengakui koalisi oposisi tersebut diantaranya Irak dan Aljazair.
Sumber : Republika.online