Bendera Turki dan Israel.
BERITA TERKINI, WASHINGTON -- Pemerintah AS, Selasa (20/11)
mengritik kecaman Turki mengenai agresi udara Israel baru-baru ini ke
Jalur Gaza dengan menyebutnya terlalu 'keras' dan tidak membantu.
"Saya cuma mau mengatakan sebagian retorika keras yang berasal dari Turki kami anggap tak membantu sama sekali," kata wanita Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland dalam satu taklimat rutin.
"Tentu saja, kami tak sependapat dengan sebagian pernyataan yang sangat sulit ini yang telah berasal dari sana, dan telah menyampaikan pandangan itu kepada pemerintah Turki," kata Nuland kepada wartawan.
Pernyataan Nuland dikeluarkan setelah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (21/11) pagi, menyebut serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza sebagai terorisme dan upaya pembersihan etnik.
Pemerintah Israel telah mengatakan operasi militer mereka adalah "bela diri" sebagai reaksi atas serangan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel.
Selama taklimat tersebut, Nuland tak bersedia memberi perincian mengenai komunikasi antara Departemen Luar Negeri AS dan pemerintah Turki mengenai masalah itu, demikian dilansir Xinhua.
Dalam upaya menemukan cara meredakan kerusuhan di Jalur Gaza, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton sekarang berada di Timur Tengah untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin wilayah tersebut.
Satu sumber Palestina dan media Israel menyatakan gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang Palestina di Jalur Gaza "mungkin berlaku pada Selasa malam".
Sejauh ini, hampir satu pekan agresi militer Israel ke Jalur Gaza dilaporkan telah menewaskan lebih dari 130 orang, termasuk banyak warga sipil.
Sumber : Republika.online
"Saya cuma mau mengatakan sebagian retorika keras yang berasal dari Turki kami anggap tak membantu sama sekali," kata wanita Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland dalam satu taklimat rutin.
"Tentu saja, kami tak sependapat dengan sebagian pernyataan yang sangat sulit ini yang telah berasal dari sana, dan telah menyampaikan pandangan itu kepada pemerintah Turki," kata Nuland kepada wartawan.
Pernyataan Nuland dikeluarkan setelah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (21/11) pagi, menyebut serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza sebagai terorisme dan upaya pembersihan etnik.
Pemerintah Israel telah mengatakan operasi militer mereka adalah "bela diri" sebagai reaksi atas serangan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel.
Selama taklimat tersebut, Nuland tak bersedia memberi perincian mengenai komunikasi antara Departemen Luar Negeri AS dan pemerintah Turki mengenai masalah itu, demikian dilansir Xinhua.
Dalam upaya menemukan cara meredakan kerusuhan di Jalur Gaza, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton sekarang berada di Timur Tengah untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin wilayah tersebut.
Satu sumber Palestina dan media Israel menyatakan gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang Palestina di Jalur Gaza "mungkin berlaku pada Selasa malam".
Sejauh ini, hampir satu pekan agresi militer Israel ke Jalur Gaza dilaporkan telah menewaskan lebih dari 130 orang, termasuk banyak warga sipil.
Sumber : Republika.online