Israel akan bangun 1.213 rumah baru di lingkungan Yerusalem.
BERITA TERKINI, YERUSALEM -- Kelompok pemantau Israel, Peace
Now melaporkan Israel pada Selasa (6/11) telah mengeluarkan lelang bagi
pembangunan 1.213 rumah di lingkungan Yerusalem.
Peace Now, yang mengutip dokumen siaran kementerian perumahan Israel, mengatakan lelang itu untuk membangun 607 rumah di Pisgat Zeev dan 606 rumah di Ramot, keduanya di Yerusalem timur. Selain itu 72 unit rumah akan dibangun di permukiman Ariel di Tepi Barat.
Peace Now, yang menetang permukiman Israel di Tepi Barat dan Jerusalem Timur, menyatakan rencana itu terjadi setelah Presiden Palestina Mahmud Abbas menegaskan kembali janjinya untuk melakukan perundingan perdamaian dalam satu wawancara dengan televisi Israel.
Abbas mengumumkan kembali janjinya bagi solusi dua negara dan (Perdana Menteri Israel) Netanyahu menyambutnya dengan membangun ribuan unit rumah baru di permukiman-permukinan," kata kelompok itu.
Kelompok itu menuduh pemerintah Israel bahwa pengumuman itu bertepatan ketika rakyat Amerika Serikat datang ke tempat-tempat pemungutan suara untuk memilih presiden.
"Tampaknya Netanyahu takut pemerintah baru yang akan dipilih hari ini di AS, dan ia memilih hari pemilihan itu untuk mengeluarkan tender agar paling tidak untuk mengalihkan perhatian publik atas tindakannya itu," demikian Peace Now seperti dikutip AFP.
Sumber : Republika.online
Peace Now, yang mengutip dokumen siaran kementerian perumahan Israel, mengatakan lelang itu untuk membangun 607 rumah di Pisgat Zeev dan 606 rumah di Ramot, keduanya di Yerusalem timur. Selain itu 72 unit rumah akan dibangun di permukiman Ariel di Tepi Barat.
Peace Now, yang menetang permukiman Israel di Tepi Barat dan Jerusalem Timur, menyatakan rencana itu terjadi setelah Presiden Palestina Mahmud Abbas menegaskan kembali janjinya untuk melakukan perundingan perdamaian dalam satu wawancara dengan televisi Israel.
Abbas mengumumkan kembali janjinya bagi solusi dua negara dan (Perdana Menteri Israel) Netanyahu menyambutnya dengan membangun ribuan unit rumah baru di permukiman-permukinan," kata kelompok itu.
Kelompok itu menuduh pemerintah Israel bahwa pengumuman itu bertepatan ketika rakyat Amerika Serikat datang ke tempat-tempat pemungutan suara untuk memilih presiden.
"Tampaknya Netanyahu takut pemerintah baru yang akan dipilih hari ini di AS, dan ia memilih hari pemilihan itu untuk mengeluarkan tender agar paling tidak untuk mengalihkan perhatian publik atas tindakannya itu," demikian Peace Now seperti dikutip AFP.
Sumber : Republika.online