Sementara, Amerika Serikat menyatakan menunda uji coba rudal demi membantu menenangkan ketegangan kian meninggi di Semenanjung Korea.
Hanya saja, ditengah retorika Bejing yang dinilai kian keras terhadap Korut, Cina masih dikritik oleh suara-suara politik berpengaruh di Washington. Kritik menyalahkan sekutu terdekat Korut itu karena dianggap tak berbuat cukup banyak mencegah potensi bahaya perang.
Korea Utara, kini dipimpin oleh Kim Jong Un yang masih berusia 30 tahun, beberapa kali melontarkan ancaman perang secara tajam kepada Amerika Serikat dan Korea Selatan sejak PBB menjatuhkan sanksi tambahan atas uji coba senjata nuklirnya pada Februari lalu.
Kemarahan Pyongyang diperparah dengan latihan militer gabungan AS-Korsel. Meski, para analis meyakini negara itu tak memiliki cukup nyali untuk memulai konflik yang dinilai bakal menghancurkan diri sendiri, sehingga semua ancaman sekadar gertak sambal untuk membuat gugup dunia internasional.
Sumber: Repuplika.online