BERITA TERKINI, DUBAI — Gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter
menghempas kota pusat tenaga nuklir Iran, Selasa (9/4) malam waktu
setempat. Hempasannya menggoyang dua desa serta menewaskan 37 dan
melukai 850 warga.
Seorang petugas Bulan Sabit Merah menginformasikan kepada kantor berita Iranian Students' News Agency (ISNA),
pusat reaktor nuklir Bushehr tidak mengalami kebocoran. Kepastian
kondisi tersebut dipastikan dari pengelola reaktor buatan Rusia itu.
"Kita sangat berduka pada tragedi ini karena kerusakan besar terjadi
di daerah Bushehr," ujar gubernur Bushehr, Fereydoun Hassanvand pada
kantor berita Mehr, Rabu (10/4).
Rumah warga yang sebagian besar terbuat dari bata lempung memang
mudah ambruk. Setidaknya, menurut Hassanvand, ada sekitar 700 rumah yang
rusak parah. Dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat, pusat gempa
terjadi di 89 km di tenggara pelabuhan Bushehr.
Goncangannya juga terasa di Qatar dan Bahrain. Sehingga para pekerja
dievakuasi sementara. Gempa juga mengejutkan para ekonom di pusat bisnis
Dubai.
Perusahaan pembangun reaktor nuklir Rusia pun memastikan, pusat
reaktornya yang berjarak 18 km di selatan Bushehr tidak terpengaruh.
"Para personil berkerja normal dan level radiasinya pun di batas
normal,” tulis kantor berita Rusia RIA mengutip perwakilan perusahaan Atomstroyexport.
Pascakejadian tersebut, pemerintah Iran melapor pada badan atom PBB
bahwa tidak ada zat radioaktif yang bocor. Bulan Sabit Merah juga
merilis 20 orang yang sempat dilaporkan hilang berhasil diselamatkan.
Sebanyak 16 lainnya mengalami trauma.
"Saat gempa terjadi, jendela dan lampu semuanya bergetar hebat," ungkap salah satu warga, Nikoo pada Reuters.
Media Iran melaporkan petugas penyelamat masih berusaha mencari warga
yang kemungkinan tertimbun tanah saat gempa terjadi di kota Dashti.
Tentara dan polisi pun ikut diturunkan membantu para korban.
Pemimpin kharismatik Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan rasa
duka yang mendalam. Dia juga meminta pemerintah tetap mengerahkan
seluruh tenaga untuk menyelamatkan warga di area bencana.
Sumber: Republika.online