BERITA TERKINI, RAFAH -- Militer Israel menahan tidak kurang
dari seribu armada truk pengangkut pangan dan kebutuhan sandang milik
organisasi bantuan internasional di perbatasan Rafah. Akibatnya, jutaan
sipil di Gaza terancam kekurangan pangan dan kebutuhan sehar-hari.
Ma'an News mengabarkan saat Rabu (10/4), penumpukan armada
pengangkut terjadi di pintu Kerem Shalom, dekat perbatasan antara Israel
dan Mesir. Dikatakan, militer zionis menahan armada-armada bantuan
tersebut dan menutup akses masuk perbantuan dari dan menuju Gaza, sejak
Senin (8/4) lalu hingga detik ini.
Gerakan Pembebasan Palestina di Israel, Gisha mengatakan, selain
mengancam dua juta penduduk Palestina di Gaza, tertahannya armada
pemasok tersebut akan berdampak pada denyut ekonomi di Gaza. Sebab
truk-truk tersebut juga membawa berbagai kebutuhan dagang lainnya.
Badan Bantuan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Palestina di Timur
Tengah (UNRWA) mendesak agar militer zionis menghentikan aksi sepihaknya
kali ini. Organisasi Internasional Nonpemerintah (NGO) di Gaza juga
ramai menyerukan agar armada-armada tersebut sampai ke tujuan.
Akan tetapi, Otoritas Israel membela diri dengan mengatakan penutupan
dan penahanan armada bantuan tersebut adalah aksi balasan terhadap
kelompok militer Hamas. Dikatakan, kelompok bersenjata tersebut telah
mengusik gencatan senjata dengan menerbangkan roketnya ke wilayah zionis
saat Senin (8/4) lalu.
Akan tetapi UNRWA menegaskan, tidak ada hubungannya antara serangan
roket kelompok bersenjata dari Gaza, dengan penahanan armada bantuan
internasional kali ini.
Sumber: Republika.online