BERITA TERKINI, KAIRO---Kunjungan Menteri Pertahanan Amerika
Chuck Hagel ke Mesir berlangsung di tengah-tengah ketegangan politik
antara oposisi Mesir yang umumnya berhaluan sekuler dan para pemimpin
Muslim di negara itu.
Pertemuan yang tidak digambar-gemborkan dengan Presiden Mohamed Morsi dan Menteri Pertahanan Abdel-Fattah al-Sisi itu diperkirakan mencakup hubungan pertahanan, keamanan, dan perkembangan kawasan.
Menteri Hagel mengatakan Amerika dan sekutu-sekutunya perlu tetap "lebih erat dari sebelumnya" selagi berbagai tantangan di Timur Tengah menjadi semakin rumit seperti dilansir situs beritajakarta.
Amerika selama ini berusaha membuat saluran tetap terbuka dengan pemerintah baru Mesir sejak Morsi menjabat bulan Juni lalu. Kedua negara telah menjalin hubungan erat sejak mantan Presiden Mesir Anwar Sadat menandatangani Perjanjian Camp David dengan Israel yang ditengahi Amerika tahun 1978.
Amerika dan sekutu-sekutu di kawasan itu prihatin bahwa kekacauan politik dan ekonomi di Mesir bisa memperburuk ketidakstabilan di Timur Tengah.
Sumber: Republika.online
Pertemuan yang tidak digambar-gemborkan dengan Presiden Mohamed Morsi dan Menteri Pertahanan Abdel-Fattah al-Sisi itu diperkirakan mencakup hubungan pertahanan, keamanan, dan perkembangan kawasan.
Menteri Hagel mengatakan Amerika dan sekutu-sekutunya perlu tetap "lebih erat dari sebelumnya" selagi berbagai tantangan di Timur Tengah menjadi semakin rumit seperti dilansir situs beritajakarta.
Amerika selama ini berusaha membuat saluran tetap terbuka dengan pemerintah baru Mesir sejak Morsi menjabat bulan Juni lalu. Kedua negara telah menjalin hubungan erat sejak mantan Presiden Mesir Anwar Sadat menandatangani Perjanjian Camp David dengan Israel yang ditengahi Amerika tahun 1978.
Amerika dan sekutu-sekutu di kawasan itu prihatin bahwa kekacauan politik dan ekonomi di Mesir bisa memperburuk ketidakstabilan di Timur Tengah.
Sumber: Republika.online