Ia tidak menjelaskan kondisi tersangka berusia 19 tahun, yang menurut para pejabat pulih dari luka di lehernya. Saudara dan rekannya dalam aksi itu, Tamerlan Tsarnaev (26 tahun) tewas dalam aksi tembak menembak dengan polisi Kamis malam pekan lalu. Sejumlah pejabat New York mengatakan tersangka tadinya sempat menyusun apa yang tampaknya rencana spontan untuk menyerang Times Square ketika mereka sedang diburu polisi.
Kepala Kepolisian New York Ray Kelly mengatakan Dzhokhar memberitahu para penyelidik ia dan kakaknya Tamerlan berencana untuk naik mobil ke New York dan meledakkan bom mereka yang masih tersisa.
Rencana tersebut tidak terlaksana ketika mereka menyadari bensin di kendaraan yang mereka bajak tidak cukup. Ketika mereka singgah di pompa bensin untuk mengisi bahan bakar, pemilik mobil yang mereka bajak melarikan diri memanggil polisi, dan memicu serangkaian kejadian yang mengakibatkan Tamerlan tewas dan Dzhokhar ditahan polisi.
Walikota New York, Michael Bloomberg mengatakan insiden itu menunjukkan bahwa New York, yang diserang teroris tahun 2001 yang menewaskan hampir tiga ribu orang, masih tetap merupakan sasaran yang menarik bagi teroris.
Sumber: Rapublika.online