POHUWATO ONLINE, ANKARA -- Turki berencana membangun tembok
sepanjang 2,5 kilometer di perbatasannya dengan Suriah guna mencegah
penyeberang gelap. Demikian kata Menteri Beacukai dan Perdagangan Turki,
Hayati Yazici, pada Kamis (23/5).
''Tembok tersebut akan dibangun di sepanjang Gerbang Cilvegozu di Provinsi Hatay yang berbatasan dengan Suriah,'' kata Yazici.
Yazici menambahkan satu protokol dengan Angkatan Bersenjata Turki sudah ditandatangani bagi pembangunan tembok itu.
"Menurut protokol tersebut, kami telah menetapkan satu proyek yang bertujuan meningkatkan keamanan zona militer dengan membangun tembok yang sebagian berupa beton dan sebagian lagi kawat berduri dan dilengkapi sistem kamera keamanan," kata menteri itu sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
Gerbang Cilvegozu berada kurang dari 10 kilometer dari pusat kota Reyhanli, tempat serangan dua bom menewaskan 51 orang dan melukai lebih dari 100 orang lagi pada 11 Mei.
Para pemimpin Turki telah mengaitkan serangan itu dengan kelompok pro-Suriah dan organisasi intelijen di Suriah. Namun, Damaskus membantah tuduhan tersebut.
Sumber: Republika Online
''Tembok tersebut akan dibangun di sepanjang Gerbang Cilvegozu di Provinsi Hatay yang berbatasan dengan Suriah,'' kata Yazici.
Yazici menambahkan satu protokol dengan Angkatan Bersenjata Turki sudah ditandatangani bagi pembangunan tembok itu.
"Menurut protokol tersebut, kami telah menetapkan satu proyek yang bertujuan meningkatkan keamanan zona militer dengan membangun tembok yang sebagian berupa beton dan sebagian lagi kawat berduri dan dilengkapi sistem kamera keamanan," kata menteri itu sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
Gerbang Cilvegozu berada kurang dari 10 kilometer dari pusat kota Reyhanli, tempat serangan dua bom menewaskan 51 orang dan melukai lebih dari 100 orang lagi pada 11 Mei.
Para pemimpin Turki telah mengaitkan serangan itu dengan kelompok pro-Suriah dan organisasi intelijen di Suriah. Namun, Damaskus membantah tuduhan tersebut.
Sumber: Republika Online