POHUWATO ONLINE, Perdana Menteri Turki mengaku bahwa negaranya
belum memutuskan untuk lebih mengurangi pasokan minyak dari Iran.
Menurutnya, pengurangan lebih besar pasokan minyak Iran tergantung
kepada tingkat kebutuhan sektor energi Turki.
Kantor berita Perancis, Reuters seperti dikutip Fars News melaporkan, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan, Ankara sebelumnya telah mengurangi pasokan minyak Teheran dalam jumlah yang signifkan menyusul sanksi Barat, namun saat ini belum memutuskan untuk lebih mengurangi impor minyaknya dari Iran.
Lebih lanjut Erdogan menjelaskan, pengurangan lebih banyak pasokan minyak Iran tergantung kepada kebutuhan sektor energi Turki.
Menurut keterangan Reuters, tahun lalu Ankara telah mengurangi pasokan minyaknya dari Iran setelah penerapan sanksi minyak Uni Eropa atas Teheran yang dimulai bulan Juni, sekitar 50 persen. Setelah Turki melakukan pengurangan pasokan minyaknya dari Iran, Amerika Serikat memberi kesempatan waktu 180 hari kepada negara itu selama diberlakukannya sanksi minyak Iran.
Sumber: Republika.online
Kantor berita Perancis, Reuters seperti dikutip Fars News melaporkan, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan, Ankara sebelumnya telah mengurangi pasokan minyak Teheran dalam jumlah yang signifkan menyusul sanksi Barat, namun saat ini belum memutuskan untuk lebih mengurangi impor minyaknya dari Iran.
Lebih lanjut Erdogan menjelaskan, pengurangan lebih banyak pasokan minyak Iran tergantung kepada kebutuhan sektor energi Turki.
Menurut keterangan Reuters, tahun lalu Ankara telah mengurangi pasokan minyaknya dari Iran setelah penerapan sanksi minyak Uni Eropa atas Teheran yang dimulai bulan Juni, sekitar 50 persen. Setelah Turki melakukan pengurangan pasokan minyaknya dari Iran, Amerika Serikat memberi kesempatan waktu 180 hari kepada negara itu selama diberlakukannya sanksi minyak Iran.
Sumber: Republika.online