Tentara merebut
kembali Kota Kecil Al-Hamidieh di sebelah utara Al-Qussair pada Ahad,
sementara bentrokan masih berlangsung di bagian selatan kota strategis
tersebut, tempat pertempuran sengit dan menentukan telah berkobar selama
lebih dari satu pekan.
Di Al-Qussair, militer juga
sepenuhnya menguasai gerbang timur permukiman di bagian utara kota itu
dan jalan yang menghubungkan bandar udara militer Ad-Dhabaa dengan kota
tersebut.
Militer memutus semua jalur pasokan gerilyawan, kata laporan itu.
Militer melucuti puluhan bahan
peledak yang dipasang oleh gerilyawan di sepanjang jalan umum dan
bangunan permukiman di kota penting tersebut, demikian laporan Xinhua
--yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.
Militer Suriah juga menghancurkan
banyak tempat persembunyian gerilyawan di daerah tersebut dan sejumlah
lagi di Desa Al-Haidariya, Arjoun, Ad-Dhabaa di pinggiran Al-Qussair.
Stasiun TV pan-Arab, Al-Mayadeen,
menyebutkan jumlah seluruh gerilyawan yang saat ini bertempur melawan
pasukan pemerintah di Al-Qussair sebanyak 3.000.
Militer Suriah mendesak
gerilyawan di Kota Al-Qussair pada Ahad pagi (19/5) pekan sebelumnya,
setelah menguasai pinggirannya sesudah 46 hari pertempuran. Serangan
tersebut bertujuan memutus jalur pasokan di wilayah tengah negeri itu.
Sumber: Republika Online