Jet tempur Turki (ilustrasi)
BERITA TERKINI, ANKARA -- Diplomat Rusia meminta penjelasan
otoritas Turki terkait insiden dipaksa turunnya pesawat suriah
penerbangan Moskow-Damaskus di Turki.
Rusia menuntut Turki menjelaskan alasan penahanan pesawat jet Suriah tersebut yang di dalamnya terdapat 17 warga Rusia, kata seorang diplomat Rusia kepada Itar-Tass pada Kamis (11/10)
Menurut laporan-laporan sebelumnya, jet Suriah Airlines sedang dalam perjalanan dari Moskow ketika otoritas Turki memutuskan untuk memaksa mendarat atas kecurigaan bahwa mungkin pesawat itu membawa beberapa senjata.
"Kedutaan Besar Rusia di Ankara segera menghubungi Kementerian Luar Negeri Turki dan menuntut pihaknya menjelaskan kejadian tersebut," jelas diplomat tersebut.
Kedutaan juga meminta bagi akses warga Rusia yang berada di dalam pesawat jet Suriah, yang melakukan penerbangan reguler ke Damaskus dari Moskow.
Menurut informasi awal akan diperiksa, karena 17 warga Rusia, termasuk anak-anak, ada di dalam pesawat tersebut.
"Konsul Rusia pergi ke bandara untuk menemui warga Rusia itu, dan memastikan keselamatan mereka serta melindungi hak-hak dan kebebasan mereka," kata diplomat itu.
Sumber : Republika.online
Rusia menuntut Turki menjelaskan alasan penahanan pesawat jet Suriah tersebut yang di dalamnya terdapat 17 warga Rusia, kata seorang diplomat Rusia kepada Itar-Tass pada Kamis (11/10)
Menurut laporan-laporan sebelumnya, jet Suriah Airlines sedang dalam perjalanan dari Moskow ketika otoritas Turki memutuskan untuk memaksa mendarat atas kecurigaan bahwa mungkin pesawat itu membawa beberapa senjata.
"Kedutaan Besar Rusia di Ankara segera menghubungi Kementerian Luar Negeri Turki dan menuntut pihaknya menjelaskan kejadian tersebut," jelas diplomat tersebut.
Kedutaan juga meminta bagi akses warga Rusia yang berada di dalam pesawat jet Suriah, yang melakukan penerbangan reguler ke Damaskus dari Moskow.
Menurut informasi awal akan diperiksa, karena 17 warga Rusia, termasuk anak-anak, ada di dalam pesawat tersebut.
"Konsul Rusia pergi ke bandara untuk menemui warga Rusia itu, dan memastikan keselamatan mereka serta melindungi hak-hak dan kebebasan mereka," kata diplomat itu.
Sumber : Republika.online