Hayono Isman |
BERITA TERKINI - Fraksi Partai Demokrat DPR malam ini melakukan silaturahmi dengan sejumlah peserta konvensi capres Partai Demokrat. Dalam perkenalan para peserta, Hayono Isman mengatakan, konvensi adalah sebagai ajang perkenalan para capres kepada masyarakat.
Dalam konvensi ini pula, kata dia, rakyat akan mengkritisi latar belakang peserta konvensi capres. Menariknya, Hayono menyebut salah satu yang akan dikritisi adalah jumlah istri yang dimiliki para peserta.
"Sampai bulan April 2014, kita akan ditelanjangi oleh publik, disorot, dilihat apa gagasannya, apa pikirannya, berapa istrinya, jadi tidak ada yang ditutupi setiap figur dari konvensi," sindir Hayono di hadapan anggota Fraksi Demokrat DPR yang hadir di JCC, Jakarta, Kamis (21/11).
Soal jumlah istri, dari 11 peserta konvensi, diketahui hanya Dahlan Iskan yang memiliki istri lebih dari satu.
Selain itu, Hayono juga menyindir, para peserta capres yang sering beriklan tak mesti berkualitas. Sebab, iklan hanya sebuah gambaran tanpa implementasi.
"Demokrasi benar adalah yang melahirkan calon pemimpin yang berkualitas. Jangan biarkan terjadi untuk memilih presiden karena iklan. Karena iklan sebuah gambar hanya sebuah gambar yang tidak mencerminkan apa gagasan dan pikiran capres," terang dia.
Dalam konvensi ini pula, kata dia, rakyat akan mengkritisi latar belakang peserta konvensi capres. Menariknya, Hayono menyebut salah satu yang akan dikritisi adalah jumlah istri yang dimiliki para peserta.
"Sampai bulan April 2014, kita akan ditelanjangi oleh publik, disorot, dilihat apa gagasannya, apa pikirannya, berapa istrinya, jadi tidak ada yang ditutupi setiap figur dari konvensi," sindir Hayono di hadapan anggota Fraksi Demokrat DPR yang hadir di JCC, Jakarta, Kamis (21/11).
Soal jumlah istri, dari 11 peserta konvensi, diketahui hanya Dahlan Iskan yang memiliki istri lebih dari satu.
Selain itu, Hayono juga menyindir, para peserta capres yang sering beriklan tak mesti berkualitas. Sebab, iklan hanya sebuah gambaran tanpa implementasi.
"Demokrasi benar adalah yang melahirkan calon pemimpin yang berkualitas. Jangan biarkan terjadi untuk memilih presiden karena iklan. Karena iklan sebuah gambar hanya sebuah gambar yang tidak mencerminkan apa gagasan dan pikiran capres," terang dia.
Sumber: merdeka.com