ANEH UNIK, Inilah
akibatnya jika terlalu banyak oprasi plastik dan kurang menikmati
karunia tuhan wanita bernama Laura Summers (27 tahun) bibirnya menjadi
besar dan jontor akibat oprasi plastik yang dilakukan di bibirnya.
Laura
Summers sebelumnya sudah sering kali melakukan oerasi plastik ia
melakukan ini karena Laura Summers sering di-bully oleh teman-teman di
sekolahnya.
Setidaknya Laura Summers telah melakukan orerasi
plastik mulai dari operasi payudara, hidung, telinga, wajah, Botox,
hingga perawatan kecantikan lainnya, dan yang terakhir yang ia lakukan
adalah orasi pada bibirnya agar terlihat lebih seksi namun bukanya bibir
seksi yang didapatkan malah bibirnya terlihat aneh dan menyeramkan
seperti moster.
Biyaya yang harus dikeluarkan oleh Laura Summers
untuk operasi bibirnya ini pun tidak sedikit setidaknya ia harus
mengeluarkan uang sebanyak 200 poundsterling (sekitar Rp 3 juta) namun
hasil yang ia dapatkan tidak sepadan dengan uang yang dikeluarkan.
“Saya
melihat ke cermin dan berteriak. Yang saya lihat (di cermin) adalah
monster. Saya pikir untuk sementara saya mungkin akan terluka seumur
hidup atau saya bisa saja mendapat infeksi atau meninggal,” ujar Laura
Summers, yang berasal dari Chiswick, London, seperti dilansir Thesun,
Selasa (31/7/2012).
Laura melakukan penyuntikkan pada bibirnya
saat menjadi model pada sebuah pameran di London. Pada saat itu, seorang
staf dari stand lain menawarkan suntik bibir untuk membuatnya lebih
berisi dan seksi.
Sebenarnya Laura pernah melakukan prosedur serupa di masa lalu dan ia berpikir kenapa tidak ia melakukannya lagi.
“Saya
mendapatkan suntik bibir (lip-filler). Hanya butuh beberapa menit dan
semuanya tampak profesional. Lalu saya kembali ke stand saya, tapi satu
jam kemudian mulai terasa hal yang benar-benar aneh. Saya merasa pusing
dan saya tidak bisa merasakan bibirku sama sekali. Saya pikir itu
normal, jadi saya tidak mempermasalahkannya,” kenang Laura.
Tapi
segera seluruh wajahnya mati rasa dan ia mulai hilang kendali. Baginya
itu terasa seperti habis berkunjung ke dokter gigi dan mendapatkan obat
bius.
Laura kembali ke stand tersebut, sayangnya orang-orang yang menawarkan suntik bibir padanya sudah pergi.
Keesokan
harinya ia bangun dengan pembengkakan yang mengerikan dan langsung
pergi ke rumah sakit. Tapi petugas medis tidak bisa berbuat banyak
karena mereka tidak tahu apa yang telah digunakan sebagai filler.
“Saya merasa sangat marah dan malu, saya tidak bisa meninggalkan rumah dan merasa seperti monster,” ujarnya.
Laura
akhirnya diresepkan antibiotik untuk membantu pembengkakan, tapi
berbulan-bulan untuk membuat bibirnya mengecil. Bahkan kini setelah
lebih dari 20 bulan, bibirnya masih belum kembali ke ukuran normal.
Sekarang
ia bersumpah tidak akan pernah lagi mengambil risiko kesehatan dengan
mencoba-coba operasi plastik. Ia juga memperingatkan orang lain tentang
risiko perusahaan koboi kosmetik yang kerap melakukan penipuan.