BERITA TERKINI, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai
bergeliat untuk bertarung di pemilu 2014. PKS nampaknya mencoba bangkit
pasca kasus yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam
kasus korupsi awal 2013 lalu.
PKS secara mengejutkan menampilkan nama-nama kadernya yang siap diusung sebagai calon Presiden 2014. Nama-nama ini memang sudah lama berkecimpung di dunia politik nasional.
Siapa saja kandidat yang siap diusung oleh PKS di pilpres 2014?
PKS secara mengejutkan menampilkan nama-nama kadernya yang siap diusung sebagai calon Presiden 2014. Nama-nama ini memang sudah lama berkecimpung di dunia politik nasional.
Siapa saja kandidat yang siap diusung oleh PKS di pilpres 2014?
1. Ahmad Heryawan
Ahmad Heryawan |
Ahmad Heryawan adalah Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018. Ini adalah masa jabatan kedua Aher, sapaan akrabnya, sebagai orang nomor satu di Jawa Barat.
Nama Aher dimunculkan seiring dengan prestasi-prestasinya selama menjabat sebagai Gubernur. Juga tentu soal elektabilitas, karena terpilih lagi menjadi Gubernur. Apalagi, jumlah voter di Jawa Barat tidaklah sedikit.
Juru Bicara DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, Aher cukup berpotensi untuk maju bertarung menuju kursi RI-1. Oleh sebab itu, partainya mengapresiasi wacana tersebut.
"Bagus, DPP mengapresiasi inisiatif DPW. Aher cukup potensial (Capres) dan terbukti berhasil di Jabar," kata Mardani, melalui pesan singkatnya kepada INILAH.COM, Jakarta, Sabtu (9/11/2013).
Usulan ini pertama kali muncul dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Barat.
"Beberapa pihak mendukung Kang Aher maju menjadi calon presiden," ujar Sekretaris DPW PKS Jawa Barat Nur Suprianto.
2. Anis Matta
Anis Matta |
"Di internal kami ada kecendurungan untuk mengusung dua nama sebagai Capres yakni Pak Anis Matta dan Kang Aher meski secara formal belum kita rapatkan," ucap Sekretaris DPW PKS Jawa Barat Nur Suprianto dihubungi wartawan, Rabu (6/11/2013).
Namun, peluang Anis juga tidak kecil. Apalagi, setelah Luthfi diciduk KPK dan mundur dari Presiden PKS, Anis ditunjuk menjadi Presiden PKS. Anis menerima dan mundur dari Wakil Ketua DPR.
"Penunjukan Anis secara aklamasi dan mendadak saat krisis menerpa PKS, menunjukkan kepercayaan yang sangat besar dari elit PKS sendiri. Padahal masih banyak tokoh senior lainnya," kata peneliti Media Survei Nasional Rico Marbun.
Elektabilitas Anis juga tinggi. Apalagi, massa dari PKS terbilang banyak.
"Dari jajak pendapat yang kami lakukan secara berkala, popularitas Anis Matta di PKS saat ini termasuk yang tertinggi. Begitu juga saat ditanya dalam hal kesukaan, kompetensi dan integritas di mata publik," ungkapnya.
3. Hidayat Nurwahid
Hidayat Nurwahid |
Hidayat Nurwahid termasuk politisi yang selalu diharapkan hadir di PKS. Dia menjadi Presiden PKS saat PKS baru seumur jagung. Saat itu, PKS masih bernama Partai Keadilan atau PK.
Hidayat juga adalah Presiden PKS yang saat Presiden Megawati memilih menjadi oposisi dan berada di luar pemerintahan. SeTifatul Sembiringtelah PK menjadi PKS, sosok Hidayat juga tetap dibutuhkan.
"Ada usulan, tapi biasa-biasa saja sebenarnya. Ada yang usul agar Dr Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring," ujar anggota Majelis Syuro PKS, Refrizal, saat dihubungi Senin (11/11/2013).
Hidayat, seperti biasa, tidak bersedia untuk menanggapi itu.
"Kita tidak pernah minta untuk dicalonkan," kata Hidayat.
Namun perlu diingat saat pilgub DKI Jakarta 2002. PKS sudah mengusung Tri Wicaksana atau Sani dan sudah dideklarasikan sebagai cagub dari PKS.
Tetapi, di menit-menit terakhir karena elektabilitas Sani tidak naik, keputusan akhirnya diambil. Hidayat diminta untuk maju, dan akhirnya dia maju walau kalah.
4. Tifatul Sembiring
Tifatul Sembiring |
Selain itu, Tifatul juga mantan Presiden PKS. Sehingga, sudah layak untuk mengusung dia.
Salah satu fungsionaris DPP PKS, Yudi Widiana Adia mengatakan PKS banyak memiliki figur yang layak untuk dijadikan calon presiden RI dari partainya.
"Kami mempunyai segudang figur yang memiliki elektabilitas tinggi mulai dari kepala daerah, menteri sampai pengurus partai," katanya.
Tifatul juga pernah menyinggung soal siapa capres yang tepat.
"Capres itu harus bermoral dan religius dan memang itu yang diinginkan," kata Tifatul dalam penganugerahaan pemimpin muda di Jakarta, Senin (28/1/2013).
"Visioner itu mengerti apa yang akan dicapai dan pejabat publik itu harus memiliki kemampuan berkomunikasi. Kalau dia tidak bisa, bagaimana menjalin komunikasi dengan rakyat," jelasnya lagi. [gus]
Sumber: nasional.inilah.com