BERITA TERKINI, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Republik Islam
Iran Ayatullah Sayyed Ali Khamenei menegaskan, perang yang terjadi di
Suriah bukanlah konflik antara Syiah dengan Sunni.
"Sebenarnya kedua belah pihak yang berkonflik di Suriah adalah bukan Syiah dan Sunni, namun mereka adalah antara para pendukung dan penentang perlawanan anti-Zionis,'' ujar Ali Khamenei dalam acara Pembukaan Konferensi Ulama dan Kebangkitan Islam, (29/4) lalu.
Menurut dia, kampanye dan propaganda dari media Barat dan kaki-tangannya, serta tentara bayaran di wilayah tersebut berpura-pura menyatakan bahwa perang yang menghancurkan di Suriah adalah konflik Syiah-Sunni.
''Mereka membuat margin keamanan bagi Zionis dan musuh-musuh perlawanan di Suriah dan Lebanon," ungkap Ali Khamenei.
Ia menegaskan, pemerintah Suriah bukanlah pemerintahan Syiah. ''Demikian pula oposisi sekuler dan anti-Islam bukanlah kelompok Sunni,'' tutur Ali Khamenei.
Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran itu menyatatakan, satu-satunya pencapaian dari komplotan skenario berbahaya itu adalah mereka telah berhasil memanfaatkan sentimen keagamaan mereka yang berpikiran sederhana untuk menyulut api yang mematikan ini.
''Melihat apa yang ada di lapangan dan mereka yang terlibat di dalamnya pada tingkat yang berbeda dapat memperjelas masalah bagi setiap individu yang adil,'' cetusnya.
Sumber: Republika.online
"Sebenarnya kedua belah pihak yang berkonflik di Suriah adalah bukan Syiah dan Sunni, namun mereka adalah antara para pendukung dan penentang perlawanan anti-Zionis,'' ujar Ali Khamenei dalam acara Pembukaan Konferensi Ulama dan Kebangkitan Islam, (29/4) lalu.
Menurut dia, kampanye dan propaganda dari media Barat dan kaki-tangannya, serta tentara bayaran di wilayah tersebut berpura-pura menyatakan bahwa perang yang menghancurkan di Suriah adalah konflik Syiah-Sunni.
''Mereka membuat margin keamanan bagi Zionis dan musuh-musuh perlawanan di Suriah dan Lebanon," ungkap Ali Khamenei.
Ia menegaskan, pemerintah Suriah bukanlah pemerintahan Syiah. ''Demikian pula oposisi sekuler dan anti-Islam bukanlah kelompok Sunni,'' tutur Ali Khamenei.
Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran itu menyatatakan, satu-satunya pencapaian dari komplotan skenario berbahaya itu adalah mereka telah berhasil memanfaatkan sentimen keagamaan mereka yang berpikiran sederhana untuk menyulut api yang mematikan ini.
''Melihat apa yang ada di lapangan dan mereka yang terlibat di dalamnya pada tingkat yang berbeda dapat memperjelas masalah bagi setiap individu yang adil,'' cetusnya.
Sumber: Republika.online