BERITA TERKINI, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika John
Kerry telah mengakui sebagian tindakan pengawasan AS "berjalan terlalu
jauh", setelah Washington menghadapi kecaman gencar di luar negeri,
terutama dari sebagian sekutunya di Eropa, demikian laporan media AS,
Jumat (1/11).
Ketika menanggapi pertanyaan di dalam konferensi video mengenai
pemerintah terbuka di London, Inggris, Kerry mengakui bahwa dalam
beberapa kasus, lembaga mata-mata Badan Keamanan Nasional AS (NSA)
"telah mencapai terlalu jauh". "Dapat dipastikan bahwa presiden dan saya
serta yang lain di pemerintah benar-benar telah mengambil pelajaran
dari apa yang telah terjadi, dalam banyak cara, mengenai satu pilot
otomatis sebab teknologinya ada," kata Kerry.
Diplomat senior AS itu tampaknya merujuk kepada laporan bahwa NSA
telah mengawasi saluran telepon 35 pemimpin dunia, termasuk Kanselir
Jerman Angela Merkel, dan mengumpulkan data mengenai puluhan juta
saluran telepon di berbagai negara Eropa.
Kerry berjanji bahwa "kami akan memastikan itu tak terjadi pada masa
depan", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu
pagi. Namun Kerry membela operasi NSA itu, dan mengatakan pengawasan AS
adalah "alat kontra-terorisme yang efektif yang telah mencegah pelaku
teror meledakkan gedung, menjatuhkan pesawat dan membunuh orang sebab
NSA bisa mengetahui rencana tersebut lebih dulu".
Pemerintah Presiden AS Barack Obama telah menghadapi tekanan dan
kecaman yang meningkat dari masyarakat internasional sejak Juni, setelah
mantan kontraktor NSA Edward Snowden mengungkapkan program mata-mata
sangat besar dan rahasia AS. Melalui program itu, NSA memantau saluran
komunikasi Internet dan telepon di seluruh dunia "dengan alasan
kontra-terorisme".
Washington telah berjanji akan "melakukan kajian mengenai program
pengintaiannya di seluruh dunia sebagai bagian dari upaya pengendalian
kerusakannya", meskipun banyak pihak menduga Amerika akan melakukan
sebagian besar kegiatan semacam itu.
Sumber: Republika Online