BERITA TERKINI, NUNUKAN -- Kepala Penerangan Kodam VI
Mulawarman, Kolonel Inf Legowo mengatakan, evakuasi 13 korban meninggal
dunia dalam kecelakaan jatuhnya helikopter MI-17 di Kabupaten Malinau,
Kalimantan Utara, saat ini masih berlangsung.
Posisi pesawat (helikopter) yang membawa 19 penumpang tersebut
terperosok ke dalam hutan belantara akibat hempasan angin kencang.
Proses evakuasi korban yang meninggal, lanjut Kolonel Logowo,
kemungkinan belum bisa dilakukan Sabtu malam ini, karena terkendala
armada.
"Karena keterbatasan armada yakni hanya menggunakan satu helikopter
dan kondisi sudah malam sehingga evakuasi akan dilanjutkan besok
(Minggu, 10/11)," ujar Kolonel Legowo.
Helikopter milik TNI AD jenis MI-17 itu, berangkat dari Kota Tarakan
pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 Wita dengan mengangkut enam
penumpang, tiga di antaranya warga sipil.
Sekitar pukul 10.00 Wita, heli tersebut singgah di Desa Apauping
untuk mengambil 10 warga yang akan diperbantukan membangun Pos Pamtas
Malinau-Serawak.
Pada pukul 10.20 Wita, heli tersebut kemudian meninggalkan Desa
Apauping dengan mengangkut 19 orang beserta logistik menuju Pos Pamtas
Malinau-Serawak.
Heli tersebut tersebut kemudian dilaporkan jatuh di dekat lapangan bola Pos Pamtas Malinau-Serawak.
Sumber: Republika Online