BERITA TERKINI, TRENGGALEK---Seorang pemuda berandalan yang
bergaya tengah mabuk menghentikan secara brutal kegiatan pengajian dan
tadarus Al Quran di masjid lingkungan pondok pesantren Tambhilul Qofilun
di Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Kejadian Sabtu (27/7) malam itu juga disertai ancaman dari pemuda mabuk
itu terhadap para santri yang tengah pengajian sebagai amalan malam
bulan Ramadhan.
Wildan, salah seorang santri yang menjadi korban intimidasi pemuda mabuk bernama Agus Santoso (27) tersebut, mengungkapkan, peristiwa terjadi Sabtu (27/7) malam sekitar pukul 23.00 WIB saat dirinya bersama sejumlah santri melakukan tadarus Alquran malam Ramadhan. "Orang ini (Agus) tiba-tiba masuk dan merampas Alquran yang sedang saya baca dan membuangnya ke halaman Masjid," tutur Wildan.
Sejurus setelah merampas dan membuang Alquran, Wildan, pemuda berandalan yang tidak memiliki pekerjaan tetap atau pengangguran itu mengancam beberapa santri yang ada di dalam masjid agar tidak melanjutkan kegiatannya mengaji (bertadarus). "Katanya jika kami tidak mau berhenti akan dihajar hingga babak belur," imbuhnya.
Mengetahui hal itu, belasan santri lain yang berada di serambi masjid langsung masuk dan menyeret pelaku keluar. Agus diusir paksa meski sempat mencoba berontak. Tidak berhenti di situ, sejumlah pengurus dan takmir masjid yang mengetahui peristiwa itu tidak terima begitu saja. Sejumlah warga juga marah dan nyaris melakukan pengeroyokan terhadap Agus yang masih dalam pengaruh alkohol. Beruntung aksi massa berhasil dicegah tokoh agama setempat sehingga Agus kemudian dilaporkan polisi atas tindakan penodaan agama yang dilakukannya.
Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh membenarkan kejadian tersebut. Pelaku saat ini telah ditahan setelah dianggap cukup bukti sebagaimana keterangan sejumlah saksi terkait kejadian tersebut.
Sumber: Republika Online
Wildan, salah seorang santri yang menjadi korban intimidasi pemuda mabuk bernama Agus Santoso (27) tersebut, mengungkapkan, peristiwa terjadi Sabtu (27/7) malam sekitar pukul 23.00 WIB saat dirinya bersama sejumlah santri melakukan tadarus Alquran malam Ramadhan. "Orang ini (Agus) tiba-tiba masuk dan merampas Alquran yang sedang saya baca dan membuangnya ke halaman Masjid," tutur Wildan.
Sejurus setelah merampas dan membuang Alquran, Wildan, pemuda berandalan yang tidak memiliki pekerjaan tetap atau pengangguran itu mengancam beberapa santri yang ada di dalam masjid agar tidak melanjutkan kegiatannya mengaji (bertadarus). "Katanya jika kami tidak mau berhenti akan dihajar hingga babak belur," imbuhnya.
Mengetahui hal itu, belasan santri lain yang berada di serambi masjid langsung masuk dan menyeret pelaku keluar. Agus diusir paksa meski sempat mencoba berontak. Tidak berhenti di situ, sejumlah pengurus dan takmir masjid yang mengetahui peristiwa itu tidak terima begitu saja. Sejumlah warga juga marah dan nyaris melakukan pengeroyokan terhadap Agus yang masih dalam pengaruh alkohol. Beruntung aksi massa berhasil dicegah tokoh agama setempat sehingga Agus kemudian dilaporkan polisi atas tindakan penodaan agama yang dilakukannya.
Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh membenarkan kejadian tersebut. Pelaku saat ini telah ditahan setelah dianggap cukup bukti sebagaimana keterangan sejumlah saksi terkait kejadian tersebut.
Sumber: Republika Online